REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan manajer Liverpool Brendan Rodgers membela langkah Raheem Sterling yang pindah ke Manchester City lima tahun silam.
Sterling hengkang dari Liverpool ke City dengan biaya transfer 49 juta pound, yang menjadi rekor transfer pemain Inggris saat itu.
Banyak penggemar Liverpool yang masih geram dengan keputusan Sterling, sebagian bahkan menjulukinya dengan Si Ular. Dalam dunia sepak bola, julukan tersebut bermakna pengkhianat.
"Untuk Raheem, itu bukan mengenai uang. Jika itu hanya soal uang, ia dapat bertahan di Liverpool. Itu mengenai menjadi yang terbaik sebisa dia," kata Rodgers yang kini melatih Leicester City kepada Liverpool Echo, yang dikutip di Jakarta, Kamis (26/3).
Pada saat itu, kata Rodgers, ada kesempatan bagi Sterling untuk pergi karena City memiliki pemain-pemain papan atas. Sterling hengkang untuk mengembangkan diri dan menjadi pemenang.
"Hhal itu terlihat jelas pada permainannya saat ini," ujar Rodgers.
Rodgers merupakan manajer yang memberikan kesempatan bagi Sterling melakukan debut. Ketika itu, sang winger masih berusia 17 tahun.
Selama tiga tahun berseragam Liverpool, Sterling mencatatkan 129 penampilan dengan 23 gol.
"Saya melihat ke tim Pep (Guardiola) dan itu tidak sama tanpa kehadirannya. Itu merupakan pernyataan terhadap seorang pemain muda Inggris," ujar Rodgers.
Di bawah asuhan Guardiola, Sterling tampil trengginas pada musim 2017/2018 dengan mengemas 23 gol di semua kompetisi. Pada musim lalu ia juga tampil subur dengan menyumbang 25 gol.
Namun pada musim 2020, Sterling sama sekali belum mencetak gol untuk the Citizens. Ia pun belum akan bermain lagi untuk City setidaknya sampai 30 April karena Liga Inggris ditangguhkan akibat pandemi Covid-19.