Jumat 03 Apr 2020 19:00 WIB

McLaren Minta Sebagian Karyawannya Cuti Efek Pandemi Corona

Tindakan ini difokuskan untuk melindungi pekerjaan jangka pendek.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Ilustrasi Penyebaran Virus Corona
Foto: MgIT03
Ilustrasi Penyebaran Virus Corona

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- McLaren mungkin bisa jadi inspirasi yang bagus dalam hal melindungi staf Formula 1 (F1), di tengan krisis virus corona. Musim 2020 F1 sampai saat ini belum juga dimulai, setelah beberapa Grand Prix diputuskan untuk menunda balap paling akbar tersebut. McLaren jadi tim F1 pertama yang memberikan staf mereka cuti. Ini untuk mengurangi pengeluaran selama pandem Covid-19.

Pembalap Carlos Sanz dan Lando Norris, serta anggota manajemen senior lainnya termasuk CEO Zak Brown, juga sepakat pengurangan gaji hingga krisis virus corona ini selesai. 

''Grup McLaren sementara ini memberikan cuti terhadap beberapa pegawai, sebagai tindakan mengurangi biaya yang keluar karena dampak pandemi Covid-19 pada bisnis,'' jelas McLaren, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Crash, Jumat (3/4).

Menurut McLaren, tindakan ini difokuskan untuk melindungi pekerjaan jangka pendek, serta memastikan pegawai bisa kembali bekerja penuh saat finansial tim membaik. Keputusan ini diambil setelah langkah baru dari pemerintah Inggris lewat skema simpanan pekerja, yang membuat perusahaan boleh mengklaim 80 persen gaji dari pekerja yang cuti sampai 2.500 pound per bulan.

Penyebaan virus corona yang belum selesai membuat nasib F1 mengalami ketidakpastian. Dengan pembukaan event terus tertunda, setelah delapan balapan ditunda atau dibatalkan bersama. Sampai saat ini belum jelas kapan balapan kembali dimulai, sementara tanda-tanda krisis selesai pun masih minim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement