REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) berencana menyesuaikan gaji pelatih dan asisten pelatih Tim Nasional Indonesia. Hal ini setelah melihat pandemi virus Corona yang belum berakhir hingga saat ini. Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan mengaku akan mengajak tim pelatih untuk membicarakannya lebih jauh.
"PSSI sedang mengkaji penerapan penyesuaikan gaji para pelatih dan asisten pelatih Timnas Indonesia baik senior maupun kelompok umur. Kami akan berbicara dengan para pelatih untuk teknis ini," kata pria yang akrab disapa Iwan Bule dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Ahad (5/4).
Sebelumnya, PSSI juga sudah menghentikan segala aktivitas Tim Nasional Indonesia di berbagai kelompok umur, termasuk Timnas senior. Selain itu, kompetisi Shopee Liga 1, Liga 2 dan beberapa kegiatan organisasi juga sudah dihentikan. Selain itu, PSSI telah melaksanakan beberapa prosedur seperti menetapkan protokol bekerja dari rumah (Work From Home) bagi seluruh staf PSSI sejak 16 Maret lalu.
"Saat ini, kegiatan Timnas Indonesia, kompetisi dan yang lainnya tidak bisa digelar karena efek pandemi virus Corona. Kami harap ini segera berakhir dan dapat berjalan normal lagi keadaannya," tambahnya.
PSSI menilai penyesuaian gaji pelatih timnas dan klub wajar dilakukan karena kegiatan timnas dan kompetisi tidak berjalan. Klub pun tidak mendapat pemasukan. Kasus ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di luar negeri. Klub raksasa Eropa seperti Barcelona FC, Juventus, Tottenham Hostpur juga sudah siap menerapkan sistem pemotongan gaji.