REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seri pembuka MotoGP 2020 hingga kini belum juga menemukan jadwal yang pasti karena virus corona. Beberapa seri ada yang ditunda bahkan ada juga yang memilih dibatalkan.
GP Katalan, Spanyol, yang masuk rencana menjadi balapan pembuka kemungkinan akan gagal digelar karena corona di negara tersebut yang belum menunjukkan kata berakhir.
Bos Ducati, Paolo Ciabatti mengatakan, opsi radikal perlu diambil agar balapan MotoGP 2020 bisa berlangsung. Menurut dia, solusi terbaik yang bisa diambil adalah menemukan lima negara untuk menjadi tuan rumah balapan MotoGP 2020.
“Kami percaya bahwa tidak akan mudah untuk menemukan 10 negara di mana MotoGP diizinkan berjalan dalam kondisi yang kurang normal ini,” kata Ciabatti, dilansir dari Autosport, Senin (6/4).
Dari lima negara tersebut, kata Ciabatti, dua grand prix bisa digelar dalam satu negara selama 10 hari. Ciabatti mencontohkan misalnya saat semua pembalap bisa pergi Sirkuit Sepang, Malaysia, semuanya bisa tinggal di sana selama 10 hari dan menjalankan dua grand prix di sana.
Ciabatti menambahkan, situasi yang perlu dipikirkan adalah realistis untuk mengatasi persoalan darurat ini. Ducati juga tak mengesampingkan kemungkinan terburuk jika balapan musim ini harus dihentikan, meskipun tindakan tersebut dinilai tak bertanggung jawab.
Usulan Ciabatti agar dua grand prix digelar dua pekan secara berturut-turut di tempat yang sama akan menghemat biaya. Dorna dan FIM pun sebelumnya juga sudah membicarakan tentang opsi tersebut. Namun CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta berharap MotoGP 2020 setidaknya digelar 10 putaran tahun ini.