Senin 06 Apr 2020 17:38 WIB

Formula 1 Alami Krisis, Bos Red Bull: Kami akan Bertahan

Sudah ada delapan seri balapan yang harus ditunda.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Balapan F1.
Foto: Reuters/Aly Song
Balapan F1.

REPUBLIKA.CO.ID,MONAKO -- Bos tim Red Bull Christian Horner yakin Formula 1 bisa bertahan menghadapi krisis akibat pandemi virus Corona. Saat ini, sudah ada delapan seri balapan yang harus ditunda, yakni Grand Prix Australia, Bahrain, Vietnam, Cina, Belanda, Spanyol, Monako, dan Azerbaijan. Dengan demikian, masih ada 14 balapan yang masih tetap sesuai jadwal. Namun, hingga kini belum ada jadwal pengganti untuk balapan yang telah ditunda.

"F1 adalah bisnis yang sangat kuat dan memiliki warisan yang sangat besar, F1 akan bertahan selama ini," kata Horner kepada BBC dikutip dari Crash.net, Senin (6/4).

Namun, dia mengakui kondisi finansial masing-masing tim berbeda. Horner tidak bisa memastikan semua tim bisa bertahan dari krisis yang terjadi akibat pandemi ini. Menurutnya, masing-masing kepala tim mempunyai tanggung jawab penuh untuk mencari jalan keluar dari masalah ini. Dia berharap semua kepala tim bertindak dengan pertimbangan kepentingan semua pihak.

"Semua kepala tim harus bertindak dengan kepentingan olahraga dan semua pesertanya, untuk melakukan yang terbaik dan memastikan semua 10 tim bertahan," kata dia.

Masalah yang dihadapi saat ini tidak bisa dibandingkan dengan musim 2008 silam. "Perbedaannya pada 2008 adalah kami masih balapan, masih ada kalender, masih ada acara. Anda bisa melihat masalah lebih jelas. Dunia adalah tempat yang berbeda saat ini. Tentu saja pendapatan terpukul sangat keras. Meskipun kami belum tahu seberapa terpuruknya F1," kata dia.

Horner tidak yakin kapan musim ini secara realistis akan bisa berlangsung. Dia menegaskan tidak terlalu khawatir tentang posisi pemilik F1 Liberty Media meskipun grup AS itu terjerat utang. 

"Semua tim telah bereaksi secara bertanggung jawab dan kolektif," jelas Horner. "Jelas beberapa tim lebih terbuka daripada yang lain, terutama yang kecil, dan penting bagi kami untuk melakukan yang terbaik untuk melindungi komunitas F1 sebaik mungkin," jelas dia.

"Sejujurnya, struktur Liberty cukup rumit dan Anda hanya bisa membayangkan bahwa Live Nation, pemiliknya, juga sangat menyukai bisnis peristiwa. Tetapi mereka memiliki kantong yang dalam juga. Dan mereka selalu mengambil pandangan jangka panjang tentang hal ini. Saya pikir mereka akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk memastikan olahraga terus berlanjut," tambah Hornes. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement