REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menerbitkan surat keputusan mengenai nasib kompetisi Liga 1 2020. Selain mengumumkan penundaan jadwal, PSSI juga mengatur besaran gaji tim maksimal 25 persen dari kontrak awal.
Pelatih Persebaya Aji Santoso mengaku tidak mempermasalahkan keputusan tersebut. Dia dan timnya hanya akan mendapatkan upah sebesar 25 persen dari gaji Maret hingga Juni mendatang.
"Gaji sudah berjalan 25 persen dan kami semua sudah tidak mempermasalahkan. Kami bisa memahami situasi karena ini memang force majeur jadi tidak ada masalah dengan besaran gaji tersebut," kata Aji dilansir dari laman Liga Indonesia, Selasa (7/4).
Di sisi lain, dia menekankan bahwa seorang pemain sepak bola profesional harus tetap menjaga kondisi tubuhnya. Kompetisi terhenti akibat pandemi bukan jadi alasan pemain untuk bersantai.
"Saat ini tugas utama kita untuk menjaga kondisi masing-masing selama libur. Mereka pemain profesional harus pandai-pandai mengatur diri termasuk latihan di masa libur," katanya.
Menurutnya, dengan pemain tetap menjaga kebugaran akan berimbas pada kompetisi nanti. Sehingga ketika kompetisi kembali digelar, pemain tidak perlu menghabiskan waktu untuk kembali beradaptasi.