REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Klub Serbia, Partizan Belgrade, mengumumkan pemangkasan gaji pemain, pelatih hingga direksi mereka sebesar 50 persen selama tiga bulan ke depan. Langkah ini guna mengurangi dampak krisis ekonomi akibat pandemi virus corona.
"Kenyataannya kondisi darurat ini akan berlaku hingga paruh kedua Mei," demikian pernyataan resmi Partizan yang dikutip Reuters, Rabu (8/4).
"Kejuaraan kemungkinan besar tidak akan dilanjutkan sebelum Juni, praktis bisnis reguler terganggu. Direksi memutuskan untuk memangkas separuh gaji pemain, pelatih dan jajaran manajemen selama tiga bulan ke depan," tulis pernyataan yang sama.
Partizan mengikuti langkah rival sekotanya, Red Star Belgrade, yang sudah lebih dulu memangkas separuh gaji pemain mereka pada pekan lalu sembari memutus kontrak bek Belanda Rajiv van La Parra dan pemain belakang Brasil Jander.
Angka separuh gaji itu tentunya tidak sebesar Barcelona yang memutuskan menyunat hingga 70 persen gaji pemain dan pelatihnya selama masa penangguhan musim.
Mengutip data WHO, hingga Selasa (7/4), Serbia mencatat 2.200 kasus positif Covid-19 di wilayahnya dan 58 orang di antaranya meninggal. Ini membuat pemerintah Serbia menerapkan karantina wilayah secara ketat disertai jam malam.
Setiap harinya jam malam berlangsung sejak pukul 17.00 sampai 5.00 waktu setempat, yang disertai pukul 17.00 Jumat hingga 5.00 Senin di tiap akhir pekan.