REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan penyerang dan pelatih Liverpool Kenny Dalglish dinyatakan positif terinfeksi virus corona (Covid-19) meskipun tidak menunjukkan gejala penyakit itu, kata keluarganya, Jumat (10/4). Mantan striker internasional Skotlandia berusia 69 tahun dirawat di rumah sakit pada Rabu (8/4) untuk perawatan infeksi yang memerlukan antibiotik intravena.
"Dia kemudian dites untuk Covid-19 meskipun sebelumnya tidak menunjukkan gejala penyakit," kata keluarganya dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP. "Tanpa diduga, hasil tes positif tetapi dia tetap tanpa gejala. Sebelum dirawat di rumah sakit, ia telah memilih untuk secara sukarela mengisolasi diri lebih lama dari periode yang disarankan bersama keluarganya."
Dalglish memenangkan gelar Liga Skotlandia dengan Celtic sebagai pemain sebelum bergabung dengan Liverpool pada 1977. Di Anfield, ia mengoleksi delapan gelar Liga Inggris, tiga Piala FA dan tiga Piala Eropa selama 13 tahun sebagai pemain dan dalam dua musim manajerial. Dalam karier bermainnya di Liverpool, ia mencetak 172 gol dalam 515 pertandingan.
Selain itu perannya dalam era emas Liverpool pada 1970-an dan 1980-an, Dalglish menerima pujian karena mendukung keluarga korban dalam bencana Stadion Hillsborough 1989.
Dia juga melanjutkan kariernya melatih Blackburn Rovers dan membawa klub itu meraih gelar Liga Primer Inggris 1995.
Dalglish, yang juga membuat lebih dari 100 penampilan internasional untuk Skotlandia, dianugerahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II pada 2018.
"Kenny ingin mengambil kesempatan ini untuk mengucapkan terima kasih kepada staf NHS yang brilian, yang dedikasinya, keberanian dan pengorbanannya harus menjadi fokus perhatian bangsa pada waktu yang luar biasa ini," tambah pernyataan keluarga pada Jumat.
"Dia juga akan meminta mereka diberi ruang untuk melakukan pekerjaan mereka selama waktu yang sangat sulit bagi mereka dan privasi keluarganya dihormati. Dia tak sabar ingin segera pulang. Kami akan memberikan info lebih lanjut di waktu yang tepat."
Virus corona telah merenggut nyawa hampir 9.000 orang di Inggris, sementara jumlah kasus yang dikonfirmasi di negara itu naik pada hari Jumat mendekati 74 ribu.