REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- KONI Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) berharap penyelenggaraan PON XX yang telah dijadwalkan pada 20 Oktober 2020 di Provinsi Papua agar ditunda sementara. Penundaan sampai kondisi dan situasi kembali pulih dari pandemi wabah covid-19.
"KONI Sulteng harap PON di Papua ditunda, apalagi sudah ada rekomendasi Komisi X DPR RI, sebab pemerintah masih fokus berupaya keras memutuskan mata rantai penyebaran virus corona," kata Kepala Sekretariat KONI Sulteng yang juga Pengurus Pengprov Pertina Provinsi Sulteng, Edison Ardiles, Senin (13/4).
Edison mengatakan, sekarang ini tinggal menunggu kepastian dari pemerintah dan induk organisasi olehraga di pusat seperti Kementerian Pemuda dan Olahraga, KONI, PB PON, dan panitia pelaksana untuk memutuskan penundaan PON XX di Papua tahun ini.
"Namun demikian, jika melihat kondisi dan situasi yang ada sekarang ini, besar kemungkinan PON akan ditunda. Olimpiade saja sudah diputuskan ditunda pelaksanaannya, apalagi PON," kata Edison.
Menurut Edison, penundaan pelaksanaan PON di tengah wabah covid-19 sangat tepat dan perlu didukung semua pihak.
Menurut Edison, jika PON XX di Papua ditunda, maka ada kemungkinan beberapa cabang yang semula sudah diputuskan untuk tidak dipertandingkan, masih berpeluang besar untuk diikutsertakan di PON tersebut.
Sebab, lanjut Edison, pembatasan cabang olahraga pada pertandingkan di PON XX tahun ini sangat merugikan daerah karena beberapa cabang olahraga yang tidak dipertandingkan tersebut, merupakan cabang unggulan untuk meraih medali bagi Sulteng.
Edinson mengatakan dalam kondisi merebaknya wabah covid-19 saat ini, semua aktivitas latihan atlet yang dipersiapkan ke PON dihentikan sementara waktu. Ia menyebutkan Sulteng saat ini telah meloloskan 22 cabang olahraga dengan jumlah atlet peraih tiket ke PON XX sebanyak 94 orang, terdiri dari cabang olahraga judo, taekwondo, pencak silat, karate, sepak takraw, dayung, binaraga, voli pasir, muay thai, sepatu roda, dan balap sepeda.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
