REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) akan melakukan tes virus corona untuk seluruh pemain pada akhir April atau awal Mei. Tes tersebut sebagai jalan pembuka klub untuk bisa kembali menggelar latihan rutin.

Presiden FIGC Gabriele Gravina menyebut ini sebagai rencana tentatifnya. Hal ini dia lakukan agar klub menyelesaikan kompetisi musim 2019-2020 sebelum akhirnya masuk ke musim 2020-2021.

"Begitu kondisinya baik, kami akan menyelesaikan kompetisi. Kami akan segera melakukan pertemuan dan menetapkan prosedur yang kemudian akan kami komunikasikan," kata Gravina dilansir dari laman NBC Sports, Selasa (14/4).

Italia menjadi negara Eropa yang terdampak paling parah akibat virus corona. Sudah hampir 20 ribu kematian dan 150 ribu kasus di Italia membuat negara ini paling terpukul di dunia. 

Serie A sudah mulai dihentkan sejak 9 Maret lalu. Hingga saat ini, federasi belum menentukan kapan kompetisi bisa kembali digelar. 

"Kami akan memulai, saya berharap awal Mei dengan tes bisa memastikan semua pemain negatif dan latihan bisa kembali berjalan," kata Gravina.

Dia menyebut tes besar-besaran ini bisa sebagai jalan Serie A bisa kembali digelar. Dengan memastikan seluruh elemen negatif terjangkit virus, dia yakin kompetisi bisa kembali berjalan. Namun dia tidak ingin menargetkan kapan kompetisi selesai. Dia menegaskan hanya ingin menyelesaikan kompetisi.

"Kami terus berkomunikasi dengan Kementerian Olahraga dan akan mengadakan pertemuan. Saya berharap kita bisa memulai kembali akhir April dan menerapkan prosedur ini, dan tentunya diawali dengan tes yang menjamin semua negatif virus corona," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika