Selasa 14 Apr 2020 14:34 WIB

Beban Utang akan Membawa Kane ke Old Ttafford

Kane menyatakan, tidak menjamin dapat loyal dengan klubnya saat ini.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Penyerang Tottenham Hotspur Harry Kane (kiri) merayakan gol keduanya ke gawang Burnley dalam pertandingan Liga Inggris. Tottenham mengalahkan Burnley 5-0.
Foto: Jonathan Brady/PA via AP
Penyerang Tottenham Hotspur Harry Kane (kiri) merayakan gol keduanya ke gawang Burnley dalam pertandingan Liga Inggris. Tottenham mengalahkan Burnley 5-0.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Tottenham Hotspur dikabarkan akan melepas striker andalan sekaligus kapten mereka, Harry Kane ke Manchester United (MU). Secara terpaksa. Mengapa? Itu karena lilitan utang The Lilywhites santer diberitakan menjadi penyebab utama manajemen berniat melepas salah satu bintang lapangannya. 

Nama Kane sudah ramai dikait-kaitkan dengan skuat Iblis Merah sejak musim panas lalu. Saat itu, Spurs masih enggan melego penyerang 26 itu ke MU karena masih dalam top performa hingga mampu membawa tim ke final Liga Champions. 

Dalam laporan Sky Sports, Spurs sejatinya masih merasa berat hati jika Kane jatuh ke pelukan tim rival. Oleh sebab itu, CEO Tottenham Hotspur, Daniel Levy memasang harga tinggi bagi siapapun yang ingin merekrut Kane. Klausul pelepasan senilai 200 juta pounds atau setara Rp 3,93 triliun disematkan pada diri kapten tim nasional Inggris tersebut.

Sebagai klub sepak bola peringkat empat terkaya di dunia dengan valuasi mencapai 3 miliar poundsterling, MU dinilai mampu membeli Kane dengan harga selangit. Jika mega transfer itu benar-benar terjadi, maka rekor pemain termahal di dunia milik Neymar JR (193 juta pounds) akan terpecahkan. 

Uang mungkin bukan masalah bagi MU, namun hal itu berbanding terbalik dengan keadaan Spurs saat ini. Pasalnya, klub yang bermarkas di London Utara itu sedang terhimpit utang dengan total 720 juta poundsterling. 

Rinciannya, Spurs masih berutang senilai 637 juta pounds untuk melunasi sisa pembangunan stadion baru yang belum dibayar. Kemudian, masih ada 83 juta pounds untuk menyelesaikan proses transfer pemain yang belum rampung. Pemasukan klub yang menurun drastis akibat tidak adanya pertandingan selama pandemi Covid-19 pun merusak arus keuangan manajemen. 

Desakan pun datang kepada MU untuk membeli Kane. Mantan pemain Liverpool sekaligus pundit sepakbola Inggris, Danny Murphy menilai MU seharusnya tidak mempersoalkan uang untuk memboyong Kane dari London.

"Manchester United makin dekat untuk menjadi penantang gelar Liga Primer dan Liga Champions dibanding yang dipikirkan banyak orang. Kepingan terakhir dari pencarian ini adalah penyerah kelas dunia. Kita tahu itu dan mereka tahu itu. Itulah mengapa mereka mencoba merekrut Erling Haaland pada Januari kemarin," katanya dalam laman Daily Mail.

"Jika Harry bisa direkrut meski dengan biaya yang memecahkan rekor, United akan gila jika tidak mengambil hadiah tersebut," ucapnya.

Murphy berpendapat, MU dapat leluasa merogoh kocek lebih dalam karena status klub terkaya di Inggris. Ia yakin, MU tidak akan rugi membeli striker sekelas Kane agar merumput di Old Trafford.

Rumor yang menyeret nama Kane pun terdengar hingga si empunya telinga. Mendengar hal itu, Kane enggan memberi jawaban konkret. Namun ia mengaku tak merasakan peningkatan berarti jika terus-menerus berseragam Spurs.

“Saya tidak bisa mengatakan ya, saya tidak bisa mengatakan tidak. Saya menyukai Spurs, saya akan selalu menyukainya. Tapi, saya selalu mengatakan jika saya tidak merasa ada kemajuan sebagai tim atau menuju ke jalur yang benar, maka saya bukan seseorang yang hanya tinggal di sana demi hal itu,” kata Kane dalam wawancara via Instagram Live dengan Jammie Redknapp.

Kane menyatakan, tidak menjamin dapat loyal dengan klubnya saat ini. Dengan bekal 181 gol dalam 278 penamplannya bersama Spurs, ia merasa sudah saatnya mengangkat trofi di level klub.

“Saya pemain yang ambisius, saya ingin berkembang, saya ingin menjadi lebih baik, saya ingin jadi salah satu pemain top. Itu semua tergantung situasi di sebuah tim bagaimana kita berkembang sebagai sebuah tim. Jadi, ini bukan jaminan saya akan tinggal di sana selamanya, namun juga bukan tidak. Saya ingin memenangkan trofi tim," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement