REPUBLIKA.CO.ID, LONDON-- Tottenham Hotspur resmi membatalkan rencana pemotongan gaji sebesar 20 persen terhadap 550 karyawan. Lewat laman resmi klub, Senin (13/4), the Lilywhites memutuskan tidak memakai bantuan pemerintah Inggris untuk menggaji karyawan non-pesepakbola.
Pada April lalu, Spurs terlanjur mengumumkan keputusan pembayaran gaji hanya dipenuhi sebesar 80 persen. Sontak, kebijakan klub bermarkas di London Utara ini menuai banyak protes dari fans.
Menanggapi hal itu, kelompok supporter yang tergabung dalamTottenham Hotspur Supporters' Trust (THST) menyatakan dalam pernyataan resminya, meminta manajemen tidak merusak reputasi klub dengan memotong gaji karyawan sembari memanfaatkan kebijakan pemerintah.
Tekanan dari kelompok suporter akhirnya menyentuh telinga manajemen. Oleh sebab itu, Spurs memilih menggaji penuh ke seluruh karyawan tetap dan kontrak pada April dan Mei, serta tidak memanfaatkan subsidi pemerintah.
Keputusan the Lilywhites pun mendapat respon positif dari pihak yang memberikan tekanan. Dalam keterangannya, THST mengaku bahagia pihak klub mau mendengar aspirasi suporter.
"Kami bahagia karena direksi klub memilih untuk mendengarkan para suporter di situasi ini dan akhirnya melakukan hal yang benar," kata mereka.