Rabu 15 Apr 2020 06:31 WIB

Liga Basket China Kembali Ditunda Hingga Juli

Sebelumnya CBA telah menjadwalkan untuk melanjutkan permainan pada 15 April.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Ilustrasi bola basket. Asosiasi Bola Basket China (CBA) memutuskan untuk kembali menunda Liga Basket China dampak dari corona.
Ilustrasi bola basket. Asosiasi Bola Basket China (CBA) memutuskan untuk kembali menunda Liga Basket China dampak dari corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Bola Basket China (CBA) memutuskan untuk kembali menunda Liga Basket China. Sumber mengatakan kepada ESPN, Rabu (15/4) bahwa para pejabat liga bertemu semalam untuk membahas nasib musim ini yang telah ditunda sejak 24 Januari dampak dari pandemi corona.

CBA kemudian dilaporkan memilih untuk menunda jadwalnya lagi, kali ini hingga setidaknya Juli 2020.

Sebelumnya CBA telah menjadwalkan untuk melanjutkan permainan pada 15 April, dan tim telah mengambil langkah untuk memanggil kembali para pemain asal Amerika Serikat. Tetapi pada 30 Maret, Administrasi Umum Olahraga, cabang Pemerintah China, mengeluarkan larangan luas pada pertemuan olahraga skala besar karena kekhawatiran dengan virus.

Masalah rumit lainnya adalah larangan masuk yang diterapkan oleh Kementerian Luar Negeri China pada akhir Maret pada semua warga negara, termasuk penduduk dan orang asing dengan visa yang dikeluarkan sebelumnya. Beberapa pemain tidak dapat memasuki China, meninggalkan banyak daftar nama CBA tanpa satu atau kedua pemain impor yang dialokasikan.

Sumber ESPN menyatakan, tidak ada keputusan akhir CBA mengenai kelanjutan musim ini. Karena semua harus dengan izin pemerintah, dan itu tidak akan terjadi sampai pertengahan Mei. Kemungkinan membatalkan sisa musim masih dalam pembahasan.

Kemampuan CBA untuk kembali ke keadaan normal akan dipantau secara ketat oleh liga-liga olahraga di seluruh dunia, termasuk NBA dan Euro League, yang keduanya ditunda tanpa batas waktu.

Menurut media China, Xinhua, CEO CBA Wang Dawei akan mengambil potongan gaji 35 persen, dan eksekutif lainnya juga akan mengurangi gaji untuk membantu meringankan tekanan keuangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement