REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seluruh tim Formula 1 (F1) yang berbasis di Inggris bergabung dan membentuk proyek untuk melawan virus corona. Ketujuh tim ini mengembangkan dua tipe respirator atau alat bantu pernafasan yang telah disetujui dan mulai diproduksi.
Layanan kesehatan Inggris (NHS) kemudian memesan 10 ribu unit dari setiap perangkat. Namun prototype hemat biaya desain ketiga dari Red Bull dan Renault, yang diberi nama BlueSky, ditolak karena tidak memenuhi syarat.
Kedua tim ini membuat prototype hanya dalam waktu tiga pekan setelah mempekerjakan sebagaian staf mereka hingga 18 jam sehari. Ratusan pekerja itu mengharapkan persetujuan dari NHS.
Namun otoritas kesehatan Inggris itu menganggap pasien virus corona memerlukan perangkat yang lebih canggih dari perkiraan awal. Dibandingkan merasa kecewa, juru bicara F1 mengungkapkan bahwa tim proyek BlueSky harus bangga dengan pencapaian mereka.
"Proyek tim F1, BlueSky dari Red Bull Racing dan Renault F1, telah menunjukan dedikasi dan keterampilannya yang cemerlang dari seluruh proyek. Mereka harus merasa bangga dengan pekerjaan yang mereka lakukan," ujar juru bicara dilansir dari laman AS, Rabu (15/4).
"Tujuh tim ini terus memfokuskan upaya kolektif mereka pada dua pekerjaan yang tersisa. Sambil bersiap untuk menanggapi panggilan bantuan lebih lanjut," katanya.