REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mengusulkan agar PON XX yang semula dijadwalkan pada Oktober 2020 dilaksanakan Juli 2021. KONI Sulteng juga sudah mengusulkan pelaksanaan PON XX tetap di Papua.
"Ya pada prinsipnya kami menyetujui kebijakan pemerintah dan DPR RI dalam rapat beberapa waktu lalu yang telah sepakat pelaksanaan PON XX ditunda karena alasan mendasar pandemi covid-19," kata Anwar Ponulele, Ketua Umum KONI Sulteng, Kamis (16/4).
KONI Sulteng menyatakan, penundaan tersebut sangat tepat karena kondisi tidak memungkinkan. "Kami tentu lebih mementingkan soal keselamatan jiwa, termasuk para atlet dan semua pihak yang terlibat di dalam pelaksanaan PON," ujar Anwar.
Bagaimanapun jika PON dipaksakan akan sangat membahayakan banyak orang. Karena itu, kebijakan penundaan pelaksanaan PON yang telah dilakukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga RI bersama Komisi XX DPR RI sudah sangat tepat untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam memutuskan mata rantai penyebaran virus covid-19.
Apalagi, lanjut Anwar, catatan terakhir menyebutkan jumlah orang yang meninggal dunia akibat virus covid-19 di Indonesia sudah mencapai sekitar 400-an orang. "Ini sangat memprihatinkan kita semua," jelasnya.
Cristo Modolu, mantan atlet karate nasional yang kini menjadi pelatih karate tim PON Sulteng juga menyambut gembira atas penundaan pelaksanaan PON XX di Papua karena adanya pendemi covid-19. "Saya sangat mendukung demi keselamatan banyak orang," kata dia.
Sulteng, kata Cristo, pada PON XX di Papua telah meloloskan enam kelas cabang olahraga karate. Sementara, secara keselurahan jumlah atlet yang meraih tiket di PON sebanyak 94 orang dari 22 cabang olahraga.