REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pandemi virus corona membuat hampir seluruh sektor di Indonesia terkena dampak. Termasuk dari sepak bola dimana kompetisi dihentikan dan diambang dibubarkan.
Pelatih Barito Putera, Djadjang Nurdjaman, mengaku terkena dampak dari pandemi ini. Namun pria yang biasa disapa Djanur ini mengaku pasrah atas kejadian yang hampir menimpa seluruh dunia.
"Dampaknya pasti banyak hal, ke pemain atau klub. Tapi saya pikir kita tidak usah memikirkan itu karena situasinya seperti ini," kata Djanur, Rabu (15/4).
Djanur mengakui tidak hanya sektor sepak bola saja yang terkena dampak.Tapi juga hampir seluruh kehidupannya.
Terhentinya kompetisi bukan pertama kali terjadi di Indonesia. Pada 2015 lalu kompetisi terhenti karena FIFA membekukan PSSI. Namun Djanur menyebut kondisi saat ini lebih parah daripada saat itu.
"Force majeure dengan sepak bola saja saat itu. Tapi kondisinya berbeda karena kali ini menyangkut semua sektor, 2015 lalu kaitannya dengan sepak bola," kata Djanur.
Kini Djanur menghabiskan waktu di rumah bersama keluarganya. Namun dia mengaku tetap menjaga kondisi tubuhnya dengan melakukan olah raga dengan menjaga jarak dengan orang lain.
"Di rumah cari kegiatan lain supaya tidak bosan, bantu istri, kumpul anak cucu. Karena mereka juga sama-sama tidak bisa keluar. Sisi positifnya kita memiliki banyak waktu berkumpul bersama keluarga," kata Djanur.