REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan Presiden FIFA Sepp Blatter menyarankan agar Amerika Serikat menjadi penyelenggara Piala Dunia 2022 jika Qatar gagal menjadi tuan rumah. Qatar dan Rusia saat ini menjadi sasaran tuntutan kasus suap dalam proses menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.
Dilansir dari laman Daily Mail, Kamis (16/4), Blatter menyanggah tuduhan suap tersebut. Bersama Meksiko dan Kanada, Amerika Serikat dijadwalkan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026. Blatter percaya mereka bisa menjadi tuan rumah 2022.
"Jerman bisa melakukannya (jadi tuan rumah), tapi artinya Piala Dunia digelar di Eropa lagi setelah 2018. Eropa bukan jadi pilihan pertama," kata Blatter.
"Amerika Serikat bisa lakukan itu meski bukan 2026. Mereka punya kapabilitas. Jepang juga bisa lakukan itu, mereka pernah mengajukan diri jadi tuan rumah Piala Dunia 2022," kata Blatter.
Dia mengaku hal ini lebih mudah dilakukan karena hanya diikuti oleh 32 tim. Bukan 48 tim yang direncanakan oleh Presiden FIFA, Gianni Infantino. Sehingga penyelenggaraan tidak akan lebih besar dari 2018 lalu.
Namun 2022 menjadi tahun terakhir Piala Dunia diikuti oleh 32 tim. Karena pada Piala Dunia 2026 mendatang, jumlah tim yang berpartisipasi akan menjadi 48 negara.
Jika Amerika Serikat menjadi tuan rumah 2022, FIFA akan membuat masalah baru karena harus menemukan tuan rumah baru untuk Piala Dunia 2026.