REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengunduran waktu pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional 2020 semakin mengemuka. Ajang multievent terbesar di tanah air semula direncanakan digelar di Papua pada 20 Oktober-2 November tahun ini. Pandemi corona yang belum mereda membuat wacana PON 2020 mundur semakin kuat.
Ketua Umum KONI DKI Jakarta, Djamhuron P Wibowo ketika dihubungi Republika, Jumat (17/4) mengusulkan kalau memang pelaksanaan PON 2020 harus dimundurkan waktunya sebaiknya tidak tahun depan tetapi hanya bulannya saja yang mundur.
"Tahun 2021 itu banyak kegiatan multi event jadi akan padat sekali. Kalau PON dimundurkan tahun depan tentunya semakin padat, jadi pastinya nanti akan banyak yang dikorbankan. Jadi kalau mau dimundurkan usul saya bulan nya saja. Yakni dari Oktober menjadi awal Bulan Desember 2020." Ujarnya.
"Saat ini usulan pengunduran PON memang masih dalam pembahasan. Namun kini DKI siap apapun keputusan yang nanti akan diambil apakah dimundurkan atau sesuai dengan yang direncanakan kita harus tetap siap." Lanjut.
Menurut Djamhuron mundur tidaknya waktu pelaksanaan PON 2020 melihat perkembangan dari Pandemi Covid-19 yang saat ini belum juga reda. "Kita lihat kalau memang nanti Juni Covid-19 sudah reda, melaksanakan PON 2020 sesuai jadwal masih memungkinkan."
"DKI Jakarta tetap siap jika PON 2020 sesuai jadwal. Saat ini Pelatda PON DKI Jakarta tetap jalan walaupun memang tidak normal. Ada beberapa GOR yang masih dipakai untuk pelaksanaan pelatda. Kita melakukannya dengan protokol Kesehatan Covid-19 yang ketat. Tidak boleh ada orang lain selain atlet dan pelatih." Jelasnya.
DKI Jakarta membidik juara umum pada pelaku PON 2020 di Papua nanti. Pada pelaksanaan PON 2016 di Jawa Barat DKI Jakarta gagal mempertahankan gelar juara umum yang diraihnya tahun 2012. Kalah bersaing dari tuan rumah Jawa Barat dan Jawa Timur.
Fitrianto