REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih tim nasional Italia, Roberto Mancini, meyakini kelanjutan kompetisi sepak bola akan membantu negaranya ketika memasuki masa pemulihan setelah pandemi virus corona mereda.
Sepak bola di Italia sudah tertangguhkan sejak awal Maret menyusul meledaknya kasus temuan positif COVID-19 di negara tersebut, tetapi belakangan harapan kompetisi berlanjut merekah dengan proyeksi tim mulai berlatih pada 4 Mei dan pertandingan bisa digelar lagi sekira 27-31 Mei.
"Saya harap kita segera kembali menjalani hidup normal dan ini semua hanya menjadi kenangan buruk," kata Mancini kepada Corriere dello Sport sebagaimana dikutip laman Football Italia, Senin (21/4).
Mancini menilai sudah saatnya penindakan ketat terhadap ancaman pandemi mulai dilonggarkan dan orang-orang perlahan kembali menjalani hidup seperti biasanya, meski tentunya disertai pendekatan yang mungkin sedikit berbeda.
Pasalnya, selain banyak kelangsungan bisnis dihentikan, kondisi pandemi menimbulkan depresi dengan skala besar dan orang-orang mulai lelah akan keadaan tersebut.
"Kompetisi olahraga punya nilai sosial, ia menghadirkan keriaan kepada banyak orang dan akan membantu negara ini secara psikologis. Emosi positif itu membantu," ujar Mancini.
Presiden Brescia, Massimo Cellino, yang beberapa pekan terakhir terus mengkampanyekan agar Liga Italia Serie A tak dilanjutkan baru saja diketahui positif tertular COVID-19, tetapi Mancini meyakini protokol yang saat ini didorong federasi sepak bola Italia (FIGC) ke pemerintah bisa diandalkan.
"Menurut saya, olahraga kontak fisik tidak seberbahaya itu. Kita bisa mulai dengan menghitung berapa banyak pemain yang terinfeksi, terutama di level liga tertinggi. Lapangan sepak bola besar, ruang berlatih di mana-mana, terutama klub-klub besar yang punya banyak fasilitas," katanya.
"Mari bermain sepak bola lagi dan anda akan melihat olahraga ini membantu negara. Ketika sudah dipastikan 500 pemain Serie A atau lebih aman atau sembuh, seharusnya tidak ada risiko berlebih," pungkas Mancini.