Rabu 22 Apr 2020 19:01 WIB

Pertama Kali dalam Sejarah, Barca Jual Hak Penamaan Stadion

Hasil penjualan akan diperuntukkan bagi penanganan Covid-19.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Barcelona Quique Setien di Stadion Camp Nou. Barcelona akan menjual hak penamaan Stadion Camp Nou untuk musim 2020/2021.
Foto: . EPA-EFE/Alejandro Garcia
Pelatih Barcelona Quique Setien di Stadion Camp Nou. Barcelona akan menjual hak penamaan Stadion Camp Nou untuk musim 2020/2021.

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Barcelona akan menjual hak penamaan Stadion Camp Nou untuk musim 2020/2021. Langkah ini merupakan yang pertama kalinya dalam sejarah klub.

Tujuanya dari penjualan ini untuk membantu memerangi virus corona karena seluruh hasil penjualannya akan diperuntukkan bagi penanganan Covid-19.

Dilansir dari Football Espana, Rabu (22/4), melalui pengumuman di situs resmi klub, Selasa (21/4), Barca Foundation yang merupakan badan amal klub akan diberi kesempatan mencari sponsor stadion musim 2020/2021.

Wilayah Katalunya adalah salah satu daerah yang paling parah di dunia yang terkena virus corona. Hingga saat ini, pemerintah setempat terus melakukan upaya agar virus tersebut segera berakhir. Tak tahu pasti kapan stadion akan kembali digunakan karena wabah virus ini belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.

Meski demikian, nama markas Barcelona ini sudah mempunyai nama di seluruh dunia sehingga mempunyai nilai branding untuk dijual. Namun beberapa orang melihat sinis upaya yang dilakukan Barcelona. Cara tersebut dinilai strategi klub membuka pintu sponsor jangka panjang seperti yang terjadi pada badan PBB, Unicef.

Terlepas dari spekulasi mengenai proyek jangka panjang tersebut, uang hasil penjualan hak nama akan digunakan untuk jangka pendek, yaitu penanganan virus corona.

Virus corona membuat aktivitas di Spanyol terhenti karena pemerintah setempat memberlakuan lockdown. Akibatnya seluruh aktivitas olahraga, termasuk La Liga Spanyol, dihentikan hingga waktu yang belum ditentukan. Virus ini membuat sejumlah klub mengalami krisis keuangan bahkan terancam bangkrut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement