REPUBLIKA.CO.ID, NEWCASTLE -- Newcastle United diprediksi bakal menjadi klub yang menakutkan ketimbang Manchester City, pun Paris Saint-Germain (PSG), dalam skala Eropa. Ini apabila proses akusisi Newcastle oleh Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, rampung terjadi.
Di tengah pandemi virus corona yang tengah menghantui masyarakat Inggris, kabar menarik datang untuk penggemar Newcastle. Bak ketiban durian runtuh, tim yang bermarkas di Stadion St James' Park kini akan kedatangan pemilik kaya asal Negeri Minyak.
Bekerja sama dengan konglomerat Inggris Rueben Brothers dan broker Amanda Staveley, Pangeran Salman kini sedang diambang meletakan kaki di tribun St James' Park. Sebuah tatanan baru tentu sangat dinanti oleh penggemar the Magpies usai 13 tahun perjalanan karut-marut bersama presiden Mike Ashley.
Sportkeeda, Rabu (22/4), merangkum beberapa fakta menarik tentang kehadiran Pangeran Salman di klub berjuluk the Toon Army. Salah satunya adalah membangun era baru dengan mendatangkan pemain bintang.
Selain itu, Konsorsium Arab Saudi juga berencana untuk menjadikan Newcastle sebagai salah satu klub terbesar di dunia. Konsorsium juga berkeinginan melakukan investasi di sektor akademi. Tak ayal, proses ini akan sangat menyerupai jawara Liga Primer Inggris musim lalu, Manchester City.
Bukan tidak mungkin, dukungan finansial yang kuat bakal membawa Newcastle meraih gelar juara Liga Primer untuk kali pertama sejak terakhir kali merengkuhnya pada musim 1926/1927.
Tanpa mengurangi rasa hormat, kesebelasan asal Tynside pantas dan dapat mengungguli kesuksesan Manchester City. Jika menilik dari sejarah, the Magpies memang sudah jauh lebih baik ketimbang the Citizens yang dahulu hanya menjadi penghias papan bawah klasemen.
Pada pertengahan medio 1990 hingga awal milenium atau 2000, si Hitam-Putih telah menjadi penantang terkuat bagi empat tim papan atas Liga Primer, seperti pada kampanye 1995/1996 dan 1996/1997, Newcastle konsisten menjadi runner-up Liga Primer di bawah Manchester United.