Jumat 24 Apr 2020 09:40 WIB

Ini Kebijakan Pengelola F1 untuk Hindari Krisis

Musim balapan 2020 terpaksa tertunda sejak krisis COVID-19 melanda seluruh dunia

Pembalap Lance Stroll mengendarai mobil Racing Point, RP20 dalam tes pramusim Formula Satu (F1) di Barcelona.
Foto: EPA-EFE/ALI HAIDER
Pembalap Lance Stroll mengendarai mobil Racing Point, RP20 dalam tes pramusim Formula Satu (F1) di Barcelona.

REPUBLIKA.CO.ID, MONAKO — Para petinggi Formula 1 menyatakan jika sejumlah tim kompetitor telah menerima pembayaran di muka untuk melindungi "ekosistem" kompetisi di saat mereka terpukul secara finansial karena pandemi virus corona.

Chief executive Liberty Media, pemegang hak komersial Formula 1, Greg Maffei mengungkapkan jika sejumlah uang, yang dirahasiakan jumlahnya, telah dibayarkan ke tim-tim, yang sangat bergantung kepada bagi hasil dari F1 untuk bertahan hidup.

Musim balapan 2020 terpaksa tertunda sejak krisis COVID-19 melanda seluruh dunia, dengan Grand Prix Australia dan Monako yang dibatalkan dan tujuh seri lainnya ditangguhkan.

Dengan kemungkinan menggelar balapan tanpa penonton ketika musim bisa kembali bergulir, Maffei lewat video conference mengatakan kepada para analis jika F1 bisa kesulitan mencari profit tahun ini.

"Jika kalian menggelar balapan tanpa penonton, kami jelas punya profitabilitas lebih rendah, dan mungkin bisa tanpa profitabilitas," kata Maffei, Jumat (24/4).

"Kami mungkin memiliki modal yang cukup untuk menangani itu pada 2020, tapi ada tim-tim yang akan mengeluarkan biaya, khususnya mereka yang tidak memiliki jaminan minimal dari F1 dan sumber pendapatan utama mereka adalah dari bagi hasil dengan F1.

"Kami telah mengajukan pembayaran di muka untuk sejumlah tim. Ada sejumlah kasus di mana kami bisa melakukan yang lebih dari ini. Ada hal-hal yang kami bisa kami lakukan untuk menjembatani mereka yang membutuhkan bantuan," kata Maffei.

"Kami ingin memastikan jika para tim bisa membayar hutangnya karena mereka adalah bagian dari apa yang kami perlukan untuk bisa membalap dengan sukses pada 2020, 2021 dan setelah itu.

"Itu adalah salah satu alasan kenapa kami harus berpikir tentang bagaimana kami memulai. Itu tidak hanya baik untuk kami, tetapi juga untuk ekosistem."

Sementara F1 ingin merevisi kalender musim dengan memasukkan 15-18 balapan namun belum juga mengeluarkan jadwal resmi yang telah direvisi mengingat sebagian besar negara-negara di dunia masih menerapkan status pembatasan wilayah dan melarang adanya kegiatan berkumpul dengan massa yang banyak.

Maffei mengungkapkan jika Liberty Media bahkan memiliki skenario balapan tanpa penonton maupun tak ada balapan sama sekali.

"Banyak variabel di sini. Para pebalap mungkin bisa membalap kapan saja jika kalian bisa mendatangkan mereka ke lokasi dengan selamat," kata Maffei.

Namun, logistik untuk memindahkan rombongan tim beserta peralatan yang digunakan di balapan menjadi tantangan terberat di tengah kekacauan jadwal seperti sekarang.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement