REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Asosiasi Dokter Klub Sepak Bola Spanyol Rafa Ramos menyatakan bahwa bola dan lapangan perlu disterilkan secara terjadwal. Ini dilakukan saat kompetisi dapat kembali dilanjutkan.
"Semua material, bahkan lapangan-lapangan, harus disterilkan sebelum pertandingan, saat turun minum, dan setelah pertandingan," kata Ramos kepada surat kabar El Pais, Senin (27/4). "Masih sangat mungkin untuk terinfeksi dari salah satu bola, namun saat Anda terkena bola yang telah disterilkan di lapangan yang telah disterilkan, sangat sulit untuk dapat terinfeksi."
Kompetisi sepak bola Spanyol telah dihentikan sejak 10 Maret karena pandemi Covid-19. Para pemangku kepentingan telah bersepakat untuk menyelesaikan musim ini agar dapat terhindar dari kerugian finansial.
Operator liga masih belum dapat menentukan jadwal dimulainya kembali kompetisi, meski Presiden Liga Spanyol Javier Tebas optimistis klub-klub dapat kembali berlatih awal bulan depan.
Selain perihal sterilisasi bola dan lapangan, Ramos juga mengingatkan para sejawatnya terhadap potensi meningkatnya jumlah pemain cedera saat kompetisi diteruskan. Ini karena para pemain terpaksa berlatih di rumah akibat lockdown yang diterapkan di Spanyol.
"Kami bukan hanya cemas soal virus. Para pemain akan menjalani delapan pekan tanpa kompetisi, terkurung di rumah mereka dan tak semua pemain memiliki rumah besar di mana mereka dapat melakukan latihan kebugaran," jelas Ramos. "Kami belum tahu berapa lama mereka akan memulihkan diri tanpa melihat adanya peningkatan jumlah cedera, maka kami akan memperpanjang periode (pemulihan) yang diperlukan untuk memastikan risikonya minimal."