REPUBLIKA.CO.ID, NYON -- Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) memberikan pernyataan terbaru agar setiap tim sepak bola dapat melakukan lima pergantian pemain dalam satu pertandingan. Ini demi menghindari kelelahan terhadap pemain.
"Salah satu kekhawatiran dalam hal ini adalah frekuensi pertandingan yang lebih tinggi dari sebelumnya, dan dapat meningkatkan risiko cedera karena pemain bermain secara berlebihan," demikian pernyataan FIFA kepada Reuters, Senin (27/4).
Sejatinya belum ada keputusan resmi dari federasi sepak bola di setiap negara Eropa untuk kembali melanjutkan kompetisi yang terunda akibat pandemi virus corona. Akan tetapi, baru-baru ini pemerintah Italia memberikan lampu hijau untuk klub-klub Serie A menggelar latihan pertama pada 4 Mei 2020. Hal itu setelah pandemi virus corona mulai mereda di Negeri Spageti.
Paktis, kabar ini sekaligus menjadi angin segar untuk liga-liga top Eropa lainnya seperti Liga Primer Inggris, Ligue 1 Prancis, Bundesliga Jerman, dan La Liga Spanyol. Terkecuali Eredivise Belanda yang sudah memilih membatalkan kompetisi tanpa adanya juara.
Dengan bergulirnya kompetisi, otoritas sepak bola setempat dituntut untuk segera menyelesaikan musim ini sebelum memasuki agenda musim panas.
FIFA pun telah mengirim proposal kepada Dewan Asosiasi Sepak Bola International (IFAB), yang mengontrol aturan pertandingan sepak bola, agar dapat mempertimbangkan keinginan mereka, demi menjaga kondisi pemain.
"Setiap tim sekarang akan diberikan kemungkinan untuk menggunakan hingga lima pergantian pemain, dengan kemungkinan penggantian tambahan tersisa selama waktu tambahan, jika relevan. Sepak bola hanya boleh dilanjutkan ketika otoritas kesehatan dan pemerintah mengatakan itu benar-benar aman dan tidak mengganggu layanan kesehatan," sambung pernyataan tersebut.
Aturan ini akan berlaku untuk semua pertandingan yang diakui FIFA hingga 31 Desember tahun depan.