REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tuan rumah Olimpiade Tokyo tahun depan masih akan mengalami kesulitan. Kecuali, jika sudah ada vaksin yang efektif melawan virus corona
"Saya tidak bilang Jepang harus atau tidak harus menjadi tuan rumah Olimpiade 2021, cuma hal itu memang akan sulit melakukannya," kata Presiden Asosiasi Medis Jepang (JMA) Yoshitake Yokokura dalam satu briefing media dilansir Reuters, Selasa (28/4).
Yokokura juga menyerukan Jepang untuk meningkatkan tes virus corona yang disebutnya tidak cukup meluas guna menentukan tingkat infeksi di negara itu turun. Ia juga mengecam kekurangan alat pelindung guna menekan penyebaran virus corona di rumah sakit-rumah sakit.
Penundaan satu tahun Olimpiade 2020 yang diumumkan bulan lalu menjadi pukulan telak terhadap Jepang. Negeri Matahari Terbit ini sudah menginvestasikan 13 miliar dolar AS untuk persiapan olimpiade ini.
Ketika wabah ini menyebar ke seluruh dunia dengan menginfeksi hampir tiga juta orang dan membunuh sekitar 200 ribu orang, para pakar mengingatkan bahwa pertempuran melawan virus bisa panjang.
Laboratorium-laboratorium di beberapa negara sedang bekerja sama menciptakan vaksin untuk melindungi manusia dari virus corona baru itu dan obat-obatan untuk mengobati gejala-gejalanya.
Kebutuhan untuk melakukan uji klinis yang saksama untuk menguji kemanjuran dan keselamatan vaksin mengartikan perlu beberapa bulan sebelum vaksin tersedia luas di pasaran.