REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembalap Ferrari Charles Leclerc menyatakan bahwa Ferrari masih harus banyak berbenah untuk bisa mengejar tim juara bertahan Mercedes ketika musim kompetisi F1 bisa dimulai tahun ini. Leclerc berkomentar setelah melihat hasil tes pramusim.
"Saya masih merasa jika kami sedikit kewalahan di saat testing jadi kami harus mengejarnya," kata Leclerc lewat sesi wawancara via panggilan video dari apartemennya di Monako seperti dilansir laman resmi F1, Selasa (28/4). "Saya tak tahu kami bisa atau tidak, tapi tahun lalu kami mendapati progres yang baik sepanjang tahun."
Pada sesi tes pramusim Barcelona Februari lalu, mobil SF1000 tampil lebih gesit di tikungan namun imbas downforce yang lebih tinggi, mengorbankan kecepatan di lintasan lurus.
Sementara, paket mobil tim rival Mercedes masih langganan menjadi yang tercepat selama enam hari tes di Sirkuit Barcelona-Catalunya itu. Mercedes telah mengantongi enam gelar ganda; pembalap dan konstruktor, setelah tampil dominan sejak era mesin turbo hybrid V6 diperkenalkan pada 2014.
Kendati faktanya menunjukkan jika catatan waktu di sesi tes pramusim bukan menjadi ukuran sebenarnya bagaimana performa mobil kompetitor karena terdapat sejumlah variable seperti setting power unit dan jumlah bahan bakar yang berbeda. Istilah sandbagging pun kerap muncul yang mana tim sengaja tak ingin mengeluarkan performa maksimal dari mobil mereka ketika tes pramusim.
Namun demikian, di tengah situasi yang tak menentu karena pandemi virus corona, tim kini harus mengikuti masa shutdown pengembangan mobil yang diperpanjang hingga 63 hari. Sementara F1 ingin musim segera bergulir pada Juli nanti, mulai di Austria, kendati tanpa penonton.
"Ini akan menjadi musim yang sulit bagi setiap orang karena segera setelah ini mulai maka tak akan berhenti dan kami tak akan memiliki jeda untuk mengembangkan mobil," kata Leclerc.