REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Kehadiran Neymar di Paris Saint-Germain (PSG) sejak didatangkan dari Barcelona pada 2017 dianggap tidak menguntungkan klub. Sebab, performanya disebut belum maksimal terlebih akibat krisis selama pandemi Covid-19.
Neymar hanya mencatat 80 penampilan bersama dari total 155 pertandingan yang seharusnya dapat dimainkan bersama Les Parisiens. Jika dilihat dari persentase, berarti Neymar hanya bermain sebanyak 51 persen atau 26 laga per musimnya.
Dari segi finansial, PSG harus menggelontorkan dana 222 juta euro ketika merekrut Neymar dari Barcelona. Lalu, winger asal Brasil itu juga dibayar 37 juta euro setiap tahunnya.
Dalam laporan Marca, Kamis (30/4), selama 80 pertandingan, PSG harus membayar Neymar 111 juta euro untuk upahnya. Sedangkan, Neymar berkali-kali harus menepi akibat cedera panjang.
Sebelum Piala Dunia 2018, Neymar harus absen selama 11 hari dan hanya mampu tampil 30 kali dari total 56 pertandingan di musim 2017/2018. Di tahun berikutnya, cedera kembali menghantuinya ketika harus menepi 88 hari dan hanya dapat hadir dalam 28 dari 55 laga.
Cedera pergelangan kaki kembali menghantui Neymar di awal musim 2019/2020. Sempat kembali beberapa bulan, ia lagi-lagi menjadi pesakitan di bulan Oktober. Alhasil sejauh musim ini, ia baru merumput sebanyak 22 kali dari total 44 pertandingan.