LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, enggan berspekulasi mengenai nasib kelanjutan Liga 1 2020. Masalahnya, selain kasus Covid-19 di Indonesia yang kian meningkat setiap harinya, wilayah Indonesia yang begitu luas membuat penyebaran Covid-19 masih sulit terdeteksi.
Robert juga memahami masalah pandemi virus corona ini akan lebih sulit di Indonesia. Dengan wilayah geografis yang luas, pemerintah harus sangat sigap untuk memutus pandemi Covid-19. Lantaran sejak kasus pertama pasien positif covid-19, angka pasien positif Covid-19 terus meningkat.
AYO BACA : Kompetisi Terimbas Pandemi, Pelatih Persib Enggan Bandingkan Indonesia dengan Negara Lain
Berdasarkan perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia per Rabu (29/4/2020), total ada 9.771 kasus positif Covid-19. Sementara total ada 1.391 pasien sembuh dan total ada 784 pasien meninggal. Sontak hal tersebut membuat Robert cukup pesimistis PSSI akan menggulirkan kompetisi musim 2020 dalam waktu dekat.
"Tentunya akan sangat sulit karena ini negara yang sangat besar dari Utara ke Selatan dan terdiri dari banyak budaya," kata Robert melalui sambungan telepon, Kamis (30/4/2020).
AYO BACA : Ini Penilaian Robert Alberts untuk Latihan Mandiri Persib
Sementara itu, pelatih asal Belanda tersebut mengungkapkan, pihaknya masih berpegang pada surat PSSI pada tanggal 27 Maret. Surat itu berisikan keputusan PSSI terkait kelanjutan Liga 1 2020. Surat ini juga membahas bagaimana langkap PSSI selanjutnya untuk nasib Liga musim 2020.
Namun, PSSI sebagai induk sepak bola Tanah Air pun tak bisa gegabah. Untuk melanjutkan kompetisi, PSSI harus mendapatkan lampu hijau dari pemerintah Indonesia. Pasalnya, jika pemerintah memperpanjang darurat Covid-19 maka dengan terpaksa PSSI pun akan secara resmi membatalkan kompetisi Liga musim 2020.
"Jadi yang utama adalah kami ingin mengetahui hasil dari pemerintah dalam memberikan perintah untuk liga ini. Maka dari itu saya selalu berlandaskan pada surat resmi yang kami terima pada 27 Maret dan di sana tertulis dengan jelas bahwa di akhir Mei, PSSI akan melihat situasi tergantung hasil kebijakan pemerintah," katanya.
Kendati demikian, pelatih berusia 65 tahun itu tetap menaruh harapan kompetisi Liga 1 2020 akan kembali bergulir. Dia juga berharap Indonesia bisa melewati masa krisis pandemi ini. Syaratnya warga Indonesia bisa semakin sadar bahaya yang mengintai jika tak mengikuti anjuran pemerintah soal antipasi pandemi Covid-19.
"Jika mereka sudah mendeklarasikan Indonesia sudah terbebas dari krisis, maka itu kesempatan untuk menggelar lagi liga. Saya pikir itu memungkinkan dan berharap besar ada sinyal untuk itu (kompetisi berjalan lagi)," ujarnya.
AYO BACA : Sederhana, Ini Menu Favorit Buka Puasa Petinggi Persib