REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA — Formula 1 telah menyetujui batas anggaran 145 juta dolar AS untuk setiap tim pada regulasi tahun depan dan akan mencoba memperketatnya di musim-musim yang akan datang. Hal tersebut disampaikan direktur umum FI, Ross Brawn.
Brawn kepada Sky Sports mengatakan, setelah video conference dengan tim dan manajemen F1, bahwa hadiah yang lebih adil akan ada di persetujuan komersial baru yang dijadwalkan akhir tahun ini.
"Tujuan utama dari batas anggaran itu adalah medan yang lebih kompetitif dan saya kira dengan situasi yang kami miliki sekarang keberlanjutan, keberlanjutan ekonomi, dari Formula 1 adalah prioritas," kata Brawn seperti dikutip Reuters, Senin (4/50.
"Itu hal penting bagi tim-tim besar sebagaimana dengan tim-tim kecil."
Musim balapan Formula 1 tahun ini belum dimulai setelah pandemi virus corona membatalkan seri pembuka di Australia pada pertengahan Maret lalu.
Perombakan regulasi besar-besaran yang dijadwalkan diterapkan tahun depan terpaksa ditangguhkan hingga 2022, sementara tim dan pebalap akan tetap menggunakan mobil balap tahun ini untuk tahun berikutnya.
Brawn memastikan para fan akan menyaksikan mobil dengan desain baru pada 2022, kendati sejumlah tim mengusulkan penundaan satu tahun lagi.
"Mobil-mobil sekarang sangat kompleks yang mana semakin kalian menghabiskan uang maka kalian akan semakin cepat. Kami ingin lebih meratakan jarak itu dan menciptakan situasi di mana uang bukan satu-satunya kriteria yang menentukan sekompetitif apa kalian nantinya," kata Brawn.
Batas anggaran sebelumnya di angka 175 juta dolar namun sejumlah tim ingin bujet ditekan lebih jauh hingga mendekati 100 juta untuk memastikan bahwa olah raga balap mobil kursi tunggal paling bergengsi itu bisa menyintas krisis kesehatan global.
Namun demikian, Ferrari, tim dan pabrikan tertua dan tersukses di F1, keberatan jika batas bujet berada di bawah 145 juta.
Sebagai catatan, anggaran yang disepakati itu tidak termasuk untuk gaji para pebalap, yang mana juara dunia enam kali Lewis Hamilton, misalnya, diperkirakan digaji 35 juta dolar AS oleh Mercedes setiap tahunnya.
"Pesannya jelas yaitu kami harus memangkas biaya," kata Brawn.