REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Menteri Olahraga Italia, Vincezo Spadafora mengatakan, pemerintah sedang mengerjakan protokol untuk latihan dalam kelompok besar bagi tim-tim olahraga di Italia, termasuk sepak bola. Sebelumnya ia meragukan untuk memperbolehkan kegiatan latihan kelompok besar sebelum tanggal 18 Mei.
"Sekarang kami sedang bekerja pada protokol untuk pelatihan olahraga tim dan pedoman untuk pembukaan kembali fasilitas di mana olahraga akar rumput dipraktikkan,” tulis Spadofara dalam laman facebooknya, dilansir dari Football Italia, Selasa (5/5).
Presiden Komite Olahraga Nasional Italia atau CONI, Giovanni Malago mendesak Federasi Sepakbola Italia (FIGC) dan Serie A agar mengadopsi rencana B jika musim 2019/2020 tak dapat diselesaikan. Saat olahraga lain diijinkan latihan, sepak bola justru masih harus harap-harap cemas.
Menurut dia, ada banyak dampak apabila Serie A tak dapat dilanjutkan.
"Kami berada di tempat yang baik dibandingkan sektor-sektor lain di negara ini," kata Malago kepada Rai 2. Hari ini sebagian besar olahraga telah dimulai lagi, dan kami berharap semua orang terlibat secepat mungkin,” kata tambah.
Ia menegaskan, Serie A memiliki kewajiban dan hak untuk menyelesaikan musim ini. Meski demikian, Malago membuka diri untuk mencoba berbagai alternatif yang sama-sama tidak merugikan banyak pihak.
Pemerintah Italia telah mencabut lockdown total sehingga masyarakat diperbolehkan kembali beraktivitas di luar rumah. Pemerintah juga membolehkan tim-tim olahraga menggelar latihan namun masih dalam skala kecil.
Klub-klub Serie A sudah diizinkan untuk berlatih individu baik di lapangan maupun fasilitas latihan klub. Sedangkan untuk latihan dalam jumlah besar belum diperbolehkan sebelum tanggal 18 Mei. Namun yang menjadi perbincangan hangat di Italia adalah belum adanya restu dari pemerintah apakah Serie A diizinkan untuk digelar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
