Rabu 06 May 2020 03:58 WIB

Jika Lawannya Khabib, Gaethje Mengaku Tidak Berani

Justin Gaethje lebih berpeluang kalahkan Tony Ferguson daripada Khabib Nurmagomedov.

Petarung MMA asal Amerika, Justin Gaethje, tidak ingin bertarungan lawan Khabib Nurmagomedov dengan persiapan terlalu singkat.
Foto: EPA/Nick Didlick
Petarung MMA asal Amerika, Justin Gaethje, tidak ingin bertarungan lawan Khabib Nurmagomedov dengan persiapan terlalu singkat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Justin Gaethje, petarung mix martial arts (MMA) asal Amerika Serikat, mengaku berani mengambil risiko ketika ditunjuk menggantikan Khabib Nurmagomedov menghadapi Tony Ferguson di pertarungan UFC (ultimate fighting championship) 249 pada Sabtu (9/5) pekan ini. Meski waktu persiapannya terbilang singkat, Gaethje tetap yakin mampu mengalahkan Ferguson.

Tapi jika lawannya Khabib Nurmagomedov, The Highlight mengaku tidak berani mengambil risiko menerima pertarungan tersebut. ''Saya tidak akan menerima pertarungan lawan Khabib jika waktu persiapannya singkat,'' kata Gaethje, kepada BT Sport, Selasa (5/5).

Baca Juga

Baca: Khabib Nurmagomedov bicara tentang makna ujian hidup bagi seorang muslim

Pertandingan UFC 249 semula dijadwalkan digelar pada 18 April. Namun, pertarungan diundur jadi tanggal 9 Mei karena wabah virus corona. Gaethje hanya punya waktu persiapan tidak lebih dari satu bulan.

Gaethje (21-2 MMA, 4-2 UFC) menilai waktu tersebut tidak cukup untuk mempersiapkan diri menghadapi Khabib Nurmagomedov. Menurut petarung berusia 31 tahun tersebut, waktu latihan hanya beberapa pekan untuk mempelajari gaya pertarungan Khabib itu jauh dari ideal.

photo
Petarung MMA, Justin Gaethje, mengaku lebih berpeluang mengalahkan Tony Ferguson daripada Khabib Nurmagomedov. - (EPA/Nick Didlick)

Dari sisi pertarungan, kata Gaethje, dia lebih memiliki peluang memukul dagu Ferguson daripada Khabib dalam dua tiga putaran pertama. Gaethje mengaku minimal butuh waktu latihan selama 10 pekan untuk benar-benar siap menghadapi Khabib.

''Untuk bisa tetap terus bekerja keras dan tetap bisa bertarung ketika dijatuhkan Khabib sebanyak sekali atau dua kali, saya benar-benar butuh latihan minimal 10 pekan,'' kata Gaethje.

Gaethje memahami kondisi tersebut karena dia menghabiskan separuh hidupnya dengan terus berlatih. Selain itu, dia juga harus memperhitungkan penumpukan asam laktat yang terjadi akibat terlalu intens latihan. Asam laktak dapat menimbulkan nyeri otot.

photo
Khabib Nurmagomedov mengunci Dustin Poirier pada laga perebutan gelar Kelas Ringan UFC Lightweight di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Ahad (8/9) dini hari. - (Mahmoud Khaled/AP)

Persiapan 14 hari akan berbeda hasilnya dengan persiapan 20 hari. Namun demikian, meski waktu persiapannya kurang ideal, Gaethje mengatakan pertarungan tetaplah pertarungan sehingga dirinya harus siap.

''Saya hanya punya waktu lima pekan untuk latihan. Namun demikian, saya tetap percaya karena sebelumnya saya selalu dalam kondisi siap bertarung,'' kata Gaethje. ''Saya tidak membiarkan diri saya berhenti sejenak berlatih. Sejak awal tahun saya sudah menyakinkan diri sendiri bahwa saya akan melakoni pertarungan besar.''

Gaethje kini akan menghadapi Ferguson dalam pertarungan sabuk juara kelas ringan interim. Pemenangnya akan menghadapi Khabib Nurmagomedov. Pertarungan UFC 249 akan digelar di VyStar Veterans Memorial Arena di Jacksonville, Florida, Amerika Serikat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement