Kamis 07 May 2020 10:27 WIB

Khabib Nurmagomedov: Rasa Sedih Ini Sungguh Menyakitkan

Khabib Nurmagomedov memosting tentang rasa sedih yang menyakitkan.

Khabib Nurmagomedov sujud syukur setelah mengalahkan Dustin Poirier pada laga perebutan gelar Kelas Ringan UFC Lightweight di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Ahad (8/9) dini hari.
Foto: Christopher Pike/Reuters
Khabib Nurmagomedov sujud syukur setelah mengalahkan Dustin Poirier pada laga perebutan gelar Kelas Ringan UFC Lightweight di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Ahad (8/9) dini hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada apa dengan Khabib Nurmagomedov? Petarung MMA (mix martial arts) pemegang sabuk juara kelas ringan UFC (ultimate fighting championship) ini tiba-tiba memposting tentang rasa sedih.

''Jangan sakit atau sedih,'' tulis Khabib, lewat postingan Instagramnya khabib_nurmagomedov, seperti dikutip Fanside.com, Kamis (7/5). ''Sedih sungguh rasa yang sangat menyakitkan.''

Baca Juga

Hanya Khabib yang tahu alasan di balik postingan tentang rasa sedihnya tersebut. Apakah The Eagle sedih karena gagal menghadapi Tony Ferguson di pertarungan UFC 249. Duel akan digelar pada Sabtu (9/5) pekan ini dengan Justin Gaethje yang turun menggantikan Khabib.

Dalam postingan tersebut, Khabib juga menulis bagaimana seorang atlet seharusnya bersikap. ''Bagi atlet, hal terbaik adalah keteguhan daripada berlatih selama tiga jam sehari, tetapi istirahat selama dua hari berikutnya. Lebih baik berlatih selama tiga hari berturut-turut, meski hanya satu jam sehari,'' tulis petarung muslim asal Rusia tersebut.

Kesedihan Khabib bisa juga karena ayah sekaligus pelatihnya, Abdulmanap Nurmagomedov (53 tahun), sekarang sedang dirawat di rumah sakit di Moskow karena diduga mengalami gangguan jantung. Pada Ahad (3/5) lalu, kondisi kesehatan Abdulmanap menurun sehingga langsung diterbangkan dari Dagestan ke Moskow dengan menggunakan penerbangan khusus.

Abdulmanap sebelumnya juga sempat dilarikan ke rumah sakit di Makhachkala, Dagestan karena mengalami gejala flu dan pneumonia. Abdulmanap saat itu mengalami gejala mirip corona, meski hasil tes Covid 19 akhirnya menunjukkan negatif.

Lewat akun Instagramnya, Khabib saat itu langsung mengingatkan fannya di Dagestan untuk tetap berada di rumah selama musim wabah pandemi corona. Musuh bubuyutan Conor McGregor ini mengingatkan bahwa kita jangan pernah main-main dengan virus corona. 

''Sebagian berharap masalah (corona) ini jangan sampai tiba di depan pintu rumah mereka,'' kata Khabib, seperti dikutip mmanews.com dari postingan akun Instagram khabib_nurmagomedov, Kamis (30/4).

''Tapi, sebagian lainnya masih tidak percaya betapa seriusnya situasi sekarang ini,'' ujar Khabib. ''Dan sikap lalai kita terhadap saran dan anjuran dokter, ditambah kepanikan yang diciptakan oleh sejumlah orang, telah menyebabkan tingkat penyebaran penyakit (corona) semakin tinggi, memperburuk situasi yang sudah sulit ini.''

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Салам Аллейкум Всем - В этот священный месяц хотел бы обратиться ко всем дагестанцам и ко всем кто меня знает. Многие надеялись, что беда обойдет наш дом, многие до сих пор не верят в серьёзность сложившейся ситуации. Однако, наша халатность к советам и просьбам врачей, в купе с создавшейся в народе паникой, привели к высоким темпам распространения болезни, каждодневно усугубляя и без того тяжелое положение, и это привело к тому, что наши больницы сегодня переполнены больными, специалистов и лекарств не хватает, а число больных только растёт. Поверьте мне. Болезнь смертельно опасна и мы это уже чувствуем на себе. Оставшись дома мы сможем снизить нагрузку на врачей и больницы, и может быть, своевременно проявленная нами осторожность, станет причиной спасения чьих-то жизней. Берегите близких, не выпускайте их из дома без нужды. Пусть Аллах убережёт нас всех от всех болезней и вылечит всех больных и близких во всем мире.

A post shared by Khabib Nurmagomedov (@khabib_nurmagomedov) on

Petarung Muslim ini mengingatkan bahwa kita jangan main-main dengan virus corona. Di Rusia, tulis Khabib, rumah sakit-rumah sakit kini sudah semakin penuh dengan pasien.

''Tidak ada (dokter) spesialis dan tidak cukup obat-obatan dan persediaan. Sementara, jumlah pasien terus bertambah,'' tulisnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement