Kamis 07 May 2020 15:41 WIB

Samir Nasri: Klinik Itu Hancurkan Karier Saya

Nasri dihukum karena dianggap melakukan doping.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Samir Nasri
Foto: www.standard.co.uk
Samir Nasri

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Samir Nasri angkat bicara tentang kasus doping yang membuatnya mendapat larangan bermain sepak bola selama 18 bulan. Pada Februari 2018, Nasri dilarang bermain oleh Badan Sepak Bola Eropa (UEFA) karena melanggar peraturan Badan Anti-Doping Dunia dengan menerima infus di salah satu klinik di Los Angeles.

Mantan gelandang Arsenal itu merasa dihancurkan setelah mendapat perawatan di klinik tersebut. "Apa yang terjadi di Los Angeles merusak musim saya," kata Nasri dikutip dari Daily Star, Kamis (7/5). "Itu adalah suntikan vitamin yang sah dan saya punya resep tetapi klinik menyuntik saya dengan jumlah yang lebih besar dari yang saya harapkan," terang sosok berkebangsaan Prancis ini.

Hal itu, kata dia, membuat karirnya hancur. Bahkan dia mengaku tak ingin bermain lagi setelah itu. Samir mengatakan kepada bos Sevilla saat itu Jorge Sampaoli untuk meninggalkannya.

Namun, kata dia, Sampaoli ingin dirinya tetap bermain. Kenyataan yang menimpanya itu membuatnya selalu merasa cemas dan marah dengan segala hal. Namun, hal itu tidak ia tunjukkan.

"Saya memiliki hubungan persahabatan dengan Sampaoli, dia adalah teman lebih dari seorang pelatih," kata dia. "Sampaoli sangat menyukaiku sehingga dia berkata kepadaku, 'Datanglah ke tim kami, kamu bisa minum, pergi ke klub malam, lakukan apa yang kamu inginkan dan aku akan menutupi punggungmu. Yang aku minta adalah kamu bermain dengan baik di lapangan'," ungkap Samir.

"Faktanya, pada satu akhir pekan aku tidak bisa bermain dan aku ingin pulang dan melihat keluargaku dan dia menawarkan untuk mengawasi rumahku dan merawat anjingku," tutur mantan gelandang Manchester City ini.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement