Jumat 08 May 2020 10:52 WIB

Jalan Buntu Akuisisi Newcastle United

Pangeran Salman dan Arab Saudi disorot mengenai pelanggaran berbagai kasus HAM

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Muhammad Akbar
Newcastle United
Foto: NUFC.CO.UK
Newcastle United

REPUBLIKA.CO.ID, NEWCASTLE — Akuisisi Newcastle United oleh PCP Capital Patners rupanya tak berjalan mulus. Proses akuisis ditunda, setidaknya hingga minggu depan karena Liga Primer Inggris membutuhkan pendapat pemerintah Inggris dalam mengambil keputusan.

Pasalnya, keputusan yang akan diambil akan berdampak secara moral maupun politik. Akuisisi Newcastle United oleh PCP Capital Patners memang mendapatkan sorotan banyak pihak. Sebab Pangeran Arab Saudi, Muhammad Bin Salman sebagamana dilansir dari the Sun, Kamis (7/5) adalah pemegang saham mayoritas sebesar 80 persen.

Sedangkan, Pangeran Salman dan Arab Saudi disorot mengenai pelanggaran berbagai kasus hak asasi manusia. Kasus pembunuhan terhadap jurnalis Jamal Khashoggi adalah isu yang santer diangkat sebagai alasan agar pengambilalihan Newcastle dihentikan.

Bahkan, tunangan Kashoggi mengirimkan surat kepada penyelenggara Liga Inggris, lewat pengacaranya, agar menghentikan akuisisi tersebut. Pemegang hak siar Liga Inggris, BeIN Sports mendesak Liga Inggris untuk menghentikan pengambilalihan ini karena di Arab Saudi pertandingan illegal disiarkan.

Isu-isu tersebut membuat Liga Inggris memiliki kegamangan dalam memutuskan proses akuisisi ini. Sementara pemerintah Inggris sebelumnya sudah menyatakan tak akan ikut campur dalam proses pengambilalihan klub tersebut.

Kelompok suporter Newcastle juga tak ketinggalan mengangkat isu catatan hak asasi manusia Arab Saudi dan Muhammad Bin Salman dalam proses akusisi ini. Meski demikian, mereka tak secara terang-terangan menyatakan agar akuisisi dihentikan dalam sebuah forum online yang melibatkan lebih dari dua ribu suporter.

“Kami ada untuk menjadi teman kritis klub dan meminta pertanggungjawaban mereka,” kata Ketua Newcastle United Supoorters Trus (NUSY), Alex Hurst, dilansir dari BBC.

Dalam diskusi yang berlangsung selama dua jam muncul beragam pendapat mengenai akuisisi tersebut. Surat pernyataan tunangan Kashonggi juga dibacakan. Amnesti Internasional serta anggota parlemen lokal, Chi Onwurah ikut terlibat dalam diskusi tersebut.

Salah seorang suporter dalam diskusi tersebut mengatakan meski tak ikut bertanggung jawab atas apa yang dilakukan Arab Saudi, namun suporter juga merasa ada keterikatan terhadap Arab Saudi, termasuk menyangkut masalah yang dihadapi.

"Permohonan saya adalah bahwa penggemar tidak menggunakan klub kami untuk membenarkan atau membela apa yang terjadi di Arab Saudi, tetapi menerima dan mengakui bahwa ada masalah dan mendorong debat," kata salah satu penggemar dalam diskusi tersebut.

Anggota dewan NUST, Greg Tomlinson menambahkan suporter menginginkan Mike Ashley angkat kaki dari Newcastle. Meski demikian mereka juga khawatir dengan berbagai tudingan pelanggaran hak asasi manusia kepada Arab Saudi dan Pengeran Muhammd Bin Salman.

Anggota NUST dan pekerja Amnesty International, Steve Cockburn adalah orang yang sangat tidak nyaman dengan akuisisi ini. Menurut dia, kelompok suporter mempunyai peran dalam melindungi reputasi klub.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement