Ahad 10 May 2020 11:06 WIB

Kelanjutan Liga Disebut Rugikan Pemain Kulit Hitam

Orang kulit hitam diklaim empat kali lebih berisiko terkena corona.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Logo Liga Primer Inggris
Foto: premierleague.com
Logo Liga Primer Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, LEYTON --Winger Leyton Orient, Jobi McAnuff, minta tim Liga Primer Inggris pertimbangkan risiko ekstra yang akan dihadapi oleh pesepak bola kulit hitam dari virus corona, saat kompetsi dimulai lagi. Sebab, orang kulit hitam diklaim empat kali lebih berisiko mengalami kematian akibat Covid-19 dibandingkan orang kulit putih.

Pendapat McAnuff itu berdasarkan analisis dari Kantor untuk Statistik Nasional (ONS). Tingkat kematian dari virus corona ini juga ditemukan dua kali lebih tinggi terhadap mereka yang punya latar belakang minoritas yang terpinggirkan. ''Itu seharusnya sesuatu yang sepenuhnya jadi fokus untuk pesepak bola kulit hitam dan pemain dari background etnis minoritas,'' ujar McAnuff, dikutip dari Sky Sports, Ahad (10/5).

Menurutnya, jika melihat dari faktor ekonomi dan sosial, banyak pesepak bola Liga Primer mungkin tidak masuk dalam kategori yang pantas, khususnya dari tempat tinggal. Apalagi, persentase pemain kulit hitam di Liga Primer mencapai 35 persen. Meskipun, jika tak memasukan orang kulit hitam atau etnis minoritas, risiko kematian di Inggris juga masih tinggi.

McAnuff yang merupakan mantan pemain internasional Jamaika itu, sekarang berperan sebagai pemain sekaligus pelatih di Leyton Orient, klub Liga Primer harus meningkatkan kewaspadaan atas risiko tersebut, khususnya terhadap pemain kulit hitam. ''Klub itu sendiri seharusnya sangat memperhatikan peningkatan risiko pemain kulit hitam khususnya,'' ucap McAnuff.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement