Senin 11 May 2020 08:32 WIB

Kalah di UFC 249, Petarung Ini Sebut Mulut Wasit Bau Alkohol

Wasit dianggap terlalu cepat mengambil keputusan.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Gilang Akbar Prambadi
UFC 249. Dominick Cruz (kanan) dihantam lawannya Henry Cejudo pada ajang tarung bebas UFC 249 di Jacksonville, Amerika Serikat (AS), Ahad (10/5).
Foto: Dok. UFC
UFC 249. Dominick Cruz (kanan) dihantam lawannya Henry Cejudo pada ajang tarung bebas UFC 249 di Jacksonville, Amerika Serikat (AS), Ahad (10/5).

REPUBLIKA.CO.ID,FLORIDA -- Petarung kelas bantam Ultimate Fighting Championship (UFC) Dominick Cruz harus mengakui kehebatan lawannya Henry Cejudo setelah menelan kekalahan pada ajang tarung bebas UFC 249 di Jacksonville, Amerika Serikat (AS), Ahad (10/5) kemarin.

Selepas pertarungan, Cruz melempar kekesalannya kepada keuputusan wasit Keith Peterson, dan menyebut  Peterson terlalu cepat mengambil keputusan.

"Itu adalah penghentian awal, 100 persen - saya positif akan hal itu," kata Cruz kepada ESPN dikutip NYPOST, Senin (11/5).

Petaka terjadi pada ronde kedua untuk Dominick Cruz. Petarung asal San Diego, AS, yang bernafsu ingin membalas pukulan Henry Cejudo akhirnya malah membuka pertahanannya, yang berujung dengan pukulan tajam Cejudo mengarah ke wajahnya.

Meskipun terlihat jelas bahwa Cruz sudah tergeletak, dirinya merasa wasit tidak seharusnya menyudahi pertarungan.

"Saya berharap ada cara untuk menjaga agar para wasit ini sedikit lebih bertanggung jawab. Pria itu berbau seperti alkohol dan rokok, jadi siapa yang tahu apa yang dia lakukan. Jelas (dia melakukannya). Saya berharap mereka kembali mengujinya," sesal Cruz.

Terlihat masih kesal, Cruz tetap menerima hasil kekalahan tersebut dengan lapang dada. Dia tetap mengakui lawannya bertarung dengan sangat apik.

"Saya bukan orang yang membuat alasan. Jika Anda menempatkan diri Anda pada posisi agar wasit mengacaukan sesuatu dalam penghentian, maka kamu melakukannya."

Di sisi lain, keputusan Cejudo justru lebih mengejutkan, setelah pertarungan ini Cejudo memutuskan untuk menggantung sarung tangan dengan alasan tidak ada lagi yang perlu dia kejar.

"Saya senang dengan karier saya. Saya sudah melakukan cukup dalam olahraga. Saya ingin pergi. Saya ingin menikmati diriku sendiri. Saya berumur 33 tahun, dan memiliki seorang gadis yang sedang menonton di rumah. Saya akhirnya ingin memulai sebuah keluarga," putus Cejudo. 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement