REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kerinduan Persib Bandung untuk kembali bermain di lapangan hijau tidak terbendung. Tidak hanya itu, Persib pun kehilangan suara riuh penonton yang selalu memenuhi stadion di kala kompetisi berlangsung.
Sayangnya, keriuhan tersebut akan menghilang untuk beberapa saat karena pandemi virus corona yang tak kunjung selesai. Namun pelatih Persib, Robert Rene Alberts, menyampaikan pesan bagi suporter sepak bola terbesar di Indonesia ini.
"Yang ingin saya sampaikan kepada Bobotoh, kami semua mempunyai gairah dan tentu kalian ingin mendukung. Tapi yang utama, kesehatan harus diutamakan," kata Robert, Selasa (12/5).
Robert mengakui meski Persib bisa kembali bertanding bukan berarti suporter bisa turun menonton langsung. Antisipasi pencegahan penyebaran virus corona memang harus dilakukan sebaik mungkin. Termasuk jika laga digelar tertutup tanpa penonton.
Untuk itu, Robert mengingatkan Bobotoh untuk tetap disiplin mengikuti protokol kesehatan yang ada. Termasuk menjaga jarak dan tetap berdiam di rumah.
"Kami semua harus disiplin, kami semua harus diam di rumah dan melakukan social distancing hingga peraturan ketat ini dicabut. Kami juga harus harus tetap hati-hati, semua sudah tahu itu," kata Robert.
Tidak berhenti sampai di situ, Robert pun mengingatkan Bobotoh jika akhirnya nanti laga bisa ditonton langsung. Para suporter harus tetap menjaga kenyamanan tim dan suporter lainnya. "Selain itu saya juga mengingatkan kepada semua suporter ketika mereka kembali ke stadion, tolong jangan nyalakan flare karena itu bukan bagian dari permainan," katanya.
Pelatih asal Belanda ini sering kali naik darah ketika oknum menyalakan flare di akhir laga. Bahkan Robert pernah menghampiri salah satu tribun untuk mematikan flare.
"Kalian bisa nyalakan itu di luar stadion, tapi jangan di dalam stadion karena ada peraturan jelas mengenai itu. Dan saya harap Bobotoh nanti juga bisa memenuhi stadion ketika kami kembali membuka stadion," jelas Robert.