REPUBLIKA.CO.ID, NEWCASTLE -- Otoritas Liga Primer Inggris memilih menolak untuk mengomentari laporan yang menunjukkan dokumen hukum baru sehubungan dengan pengambilalihan Newcastle dari konsorsium Arab Saudi. Diduga, penhambil alih pernah memberikan dana untuk layanan streaming Liga Primer Inggris secara ilegal.

Pengambilalihan klub asal Tinyside, yang dipimpin oleh Pangeran Mohamed bin Salman, saat ini sedang menunggu hasil uji coba pemilik dan direktur Liga Primer setelah adanya kesepakatan sebesar 300 juta pounds dengan pemilik saat ini Mike Ashley.

Sky Sports News sebelumnya melaporkan, pembeli t membayar deposit 17 juta pounds.

Lebih lanjut, Liga Primer dan 20 klub lain telah menerima surat dari lembaga penyiaran, lantaran pihak SPORTS mendesak mereka untuk memblokir penjualan klub. Ini berhubungan dengan klaim streaming ilegal, sementara Amnesty International menulis surat kepada kepala eksekutif Liga Primer, Richard Masters.

Tak hanya itu, pemerintah kemudian didesak untuk mengambil peran dalam meneliti usulan pengambilalihan yang dipimpin Arab Saudi oleh ketua kelompok semua partai parlementer tentang sepak bola.

"Anda mungkin punya satu atau dua politisi, tetapi saya kira pemerintah tidak akan terlibat," kata kepala penulis sepak bola The Times, Henry Winter kepada Sunday Supplement dikutip Sky Sports, Rabu (13/5).

"Ada keprihatinan hak asasi manusia yang serius dan saya pikir jika pengambilalihan itu terjadi, akan ada demonstrasi di luar sana," sambung Winter.

Namun, Winter akan mencoba mendesak agar, ketika pengambilalihan itu terjadi, fokus pada hak asasi manusia di Arab Saudi akan menjadi lebih ditegakkan dan penggemar Newcastle United serta klub harus sadari tentang itu.

Klasemen Liga Inggris 2024/2025

Pos	Team	Main	Menang	Seri	Kalah	Gol	-/+	Poin
1	Arsenal	0	0	0	0	0	0	0
2	Aston Villa	0	0	0	0	0	0	0
3	Chelsea	0	0	0	0	0	0	0
4	Everton	0	0	0	0	0	0	0
5	Fulham	0	0	0	0	0	0	0
Selengkapnya

Ikuti Whatsapp Channel Republika