REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemain PSM Asnawi Mangkualam awalnyamenolak ketika diminta untuk menjadi bek kanan sudah karena terbiasa bermain sebagai gelandang.
"Saya sempat menolak. Saya merasa tidak bisa dan belum pernah di posisi itu," ujar Asnawi, dikutip dari perbincangannya dengan PSSI, yang ditayangkan melalui media sosial PSSI, di Jakarta, Ahad (17/5).
Pesepak bola berusia 20 tahun itu menyebut, Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri lah yang pertama kali mengajukan permintaan ganti posisi tersebut saat mereka bekerja sama di tim nasional U-19. Ketika itu, Indra menjabat sebagai pelatih timnas U-19 yang disiapkan untuk bertanding di Piala AFF U-19 tahun 2018 di Sidoarjo, Jawa Timur.
Namun, dalam masa persiapan, timnas U-19 kekurangan bek kanan karena Muhammad Rifad Marasabessy cedera. Nama Asnawi pun muncul sebagai pengganti. "Pelatih Indra selalu memberikan motivasi untuk saya. Akhirnya memang saya dicoba terus di posisi baru. Tekad saya waktu itu ingin memberikan yang terbaik untuk tim nasional," kata Asnawi.
Menurut Asnawi, ketika ditunjuk menjadi bek kanan, dia juga meminta saran dari sang ayah, Bahar Muharram. Bahar merupakan legenda PSM Makassar sekaligus asisten pelatih tim berjuluk Juku Eja tersebut.
"Ayah sempat tidak setuju. Namun saya katakan bahwa tim kami kekurangan bek kanan dan pelatih Indra Sjafri selalu memberikan saya kesempatan berlaga di posisi itu," tutur Asnawi.
Dalam prosesnya, Asnawi tampil sangat baik di posisi baru dan sampai sekarang selalu bertugas sebagai bek kanan jika dipanggil ke tim nasional Indonesia. Dengan posisinya tersebut, Asnawi membantu timnas U-22 juara Piala AFF U-22 tahun 2019 dan meraih medali perak sepak bola putra SEA Games 2019 di Filipina.
Situasi di timnas terbawa sampai ke level klub di mana saat ini nama Asnawi identik dengan bek kanan PSM. Dia pun mampu membawa PSM juara Piala Indonesia 2018-2019.
Indra Sjafri sendiri pernah menyebut bahwa Asnawi Mangkualam saat ini sudah menjelma menjadi salah satu bek kanan terbaik di Indonesia di level seusianya. Dia pertama kali menginstruksikan Asnawi mengisi pos bek kanan saat timnas U-19 Indonesia menghadapi Persis Solo di laga uji coba pada Maret 2018.
Alasan pelatih asal Sumatera Barat itu menggeser posisi Asnawi dari gelandang ke bek kanan adalah karena Asnawi merupakan tipe pemain yang agresif. Tak jarang dia terpancing untuk melakukan pelanggaran. Di lini tengah, hal ini cukup berisiko mengingat gelandang merupakan posisi yang banyak beradu dengan pemain lawan.
"Sementara kalau bermain di bek kanan, Asnawi hanya perlu berpikir tentang bagaimana bertahan dan melakukan halauan dengan waktu yang tepat," kata Indra.