REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pesepak bola Portugal, Luis Carlos Almeida da Cunha, memiliki banyak kenangan bersama Sir Alex Ferguson. Maklum, sosok yang akrab disapa Nani itu tujuh tahun membela Manchester United (MU).
Nani menceritakan sosok Ferguson yang sempat membuatnya takut. Itu terjadi pada awal kedatangannya ke Old Trafford. Tapi Nani tidak tenggelam dalam ketakutan. Ia terus berupaya memahami hal itu dan mengekspresikan dirinya.
Nani mengaku kurang fasih berbahasa Inggris. Beberapa tahun lalu, bahkan lebih buruk dibandingkan sekarang. Namun Nani berusaha tetap menjalin komunikasi dengan mentornya.
"Ketika dia mendapati saya bisa berbicara lebih banyak dengannya, dia mulai mendatangi saya, dan memberi lebih banyak perhatian pada saya," ujar pemain yang kini membela Orlando City, dikutip dari Sky Sports, Senin (18/5).
Lantas, Nani pun terus mempelajari karakter mentornya. Hubungan keduanya semakin akrab. Rumah keduanya berdekatan. Beberapa kali Nani dan Fergie bepergian bersama, baik itu dengan kereta maupun memakai mobil. Namun bukan berarti, tidak ada batasan antara keduanya.
Nani mengenang ia disemprot Ferguson di kamar ganti setelah laga melawan Fulham. Seharusnya pertandingan berakhir 3-2 untuk MU. Namun sang winger gagal mengeksekusi penalti.
"Di ruang ganti, dia mendamprat saya. Dia berkata, Nani Anda pikir Anda siapa? Siapa yang mengizinkan AndA mengambil penalti?" tutur pria Portugal menirukan ucapan bosnya.
Selepas laga tersebut, Fergie dan Nani tetap kembali ke rumah bersama-sama. Tapi dalam perjalanan pulang, eks Sporting Lisbon itu merasakan ketidaknyamanan. Pada intinya, ia memuji karakteristik juru taktik berkebangsaan Skotlandia tersebut.
Menurut Nani, Ferguson seorang pelatih yang bisa mengatur pemain di segala usia dengan kepribadian berbeda satu sama lain. Nani membela MU dari 2007 hingga 2014. Ia tampil dalam 230 laga di berbagai ajang, mencetak 40 gol dan 73 assist.
Nani nyaris meraih segalanya di Old Trafford. Ia mengoleksi empat trofi Liga Primer Inggris, serta satu gelar Liga Champions dan Piala Dunia Antarklub.