Senin 18 May 2020 14:15 WIB

Allardyce: Klub Harus Hormati Kekhawatiran Para Pemain

Pada situasi ini pelatih perlu berbicara kepada semua pemain.

Sam Allardyce.
Foto: Dave Howarth/PA via AP
Sam Allardyce.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan pelatih timnas Inggris, Sam Allardyce, menyatakan, klub Liga Primer Inggris harus meyakinkan para pemain bahwa tak akan ada dampak risiko kesehatan ketika kembali beraksi selama pandemi Covid-19. Beberapa pemain telah menyampaikan kekhawatiran mengenai rencana liga untuk melanjutkan musim kompetisi.

Di Inggris, wabah corona telah menginfeksi lebih dari 4,64 juta orang secara global dan menyebabkan 310.200 kematian.

"Membuat pemain fit dalam empat pekan bisa dilakukan, namun itu adalah kekhawatiran terkecil. Saya pikir tantangan terbesar bagi para pemain adalah berurusan dengan sisi mental," tulis Allardyce dalam kolom bagi The Times seperti dikutip Reuters, Senin (18/5).

Poin pertama jika Allardyce menjadi pelatih pada situasi ini adalah berbicara kepada semua pemain. Mencari tahu apakah pemain ingin tampil atau tidak. "Saya akan meyakinkan kembali mereka, tidak akan ada dampak jika mereka memutuskan akan terlalu sulit bagi mereka untuk main."

Klub akan menggelar pertemuan darurat pada Senin untuk memberikan suara mengenai kembali ke pelatihan berkelompok sebagai bagian dari Project Restart yang dibayangkan dimulai lagi pada Juni. "Kami semua akan menginginkan bermain, tapi kami semua ingin bermain dengan kondisi yang aman," jelas Allardyce.

Mantan dokter Chelsea, Eva Carneiro mengatakan, pemain harus mampu mengambil keputusan tanpa takut membuat marah klub, terutama pelatihnya. "Ada tekanan pada pemain untuk tampil. Pelatih adalah bos yang mempunyai kekuatan besar atas pilihan Anda selanjutnya," kata Carneiro, yang meninggalkan klub London tersebut setelah berselisih dengan juru taktik waktu itu Jose Mourinho kepada Times.

Sepak bola sangat dipertaruhkan. Tapi, lanjut Carneiro, pemain perlu menghilangkan ketakutan yang akan mengganggu entitas individu dalam krisis Covid-19 ini. "Kami perlu menyebarkan pemahaman bahwa itu lebih besar dari keinginan klub, pelatih, atau pemain untuk kembali."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement