REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen Persipura Jayapura meminta agar pimpinan PT Liga Indonesia Baru (LIB) terpilih nanti tidak terafiliasi dengan klub maupun dari lembaga PSSI. Ini guna menghindari konflik kepentingan.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Persipura Jayapura Benhur Tommy Mano menyusul pengunduran diri Direktur Utama PT LIB Cucu Somantri dan tiga komisaris LIB yaitu Sonhadji (komisaris utama), Hasani Abdulgani dan Hakim Putratama dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang digelar secara virtual pada Senin (18/5).
"Kami meminta PSSI ke depan untuk menjadi pengawas dalam mengawal perjalanan PT LIB nanti, dan kami yakin Ketua Umum PSSI, juga inginkan hal yang sama. Kita bisa memilih pimpinan PT LIB yang profesional, kapabel dan berpengalaman demi perbaikan sepak bola nasional," ujar Benhur dalam keterangan tertulisnya, Senin.
Persipura mengusulkan tiga nama yang bisa menduduki kursi direksi PT LIB yakni Maruarar Sirait, Tommy Welly, dan Tigor Shalom Boboy. Alasannya, karena mereka dinilai memiliki kapasitas untuk memimpin dan membawa sepak bola ke arah lebih baik.
"Semoga cita-cita kita untuk meraih kemajuan positif sepak bola Indonesia akan segera terkabul dengan duduknya para profesional dalam Direksi PT Liga Indonesia Baru," katanya.
Ia juga mengajak seluruh klub peserta Liga 1 dan Liga 2 untuk menghentikan segala kisruh yang terjadi belakangan ini. Paling penting, semua pihak sama-sama memiliki visi memajukan sepak bola Indonesia.
"Jangan kita aneh-aneh lagi, sudahlah, kami ini sudah bosan lihat pertikaian yang terjadi baik di PSSI maupun LIB, berhentilah. Biarkan kerja profesional di LIB dikerjakan oleh tenaga yang profesional," kata dia.