Rabu 20 May 2020 07:28 WIB

Ini Masalah yang Dihadapi Barcelona Selama Pandemi Corona

Masalah ini berkaitan dengan sektor keuangan karena tingginya gaji para pemain Barca.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Endro Yuwanto
Para pemain Barcelona.
Foto: EPA-EFE/Chema Moya
Para pemain Barcelona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Klub raksasa Spanyol, Barcelona, tak terlepas dari krisis yang diakibatkan pandemi virus corona. Masalah utama Barcelona terutama berkaitan dengan sektor keuangan karena tingginya gaji para pemain.

Upah besar ini membuat beberapa pemain tidak dapat dijangkau oleh klub lain sehingga mengurangi kemampuan Barcelona untuk memotong gaji si pemain.

Mengutip dari Marca, Rabu (20/5), dengan dana 630 juta euro setahun, upah pemain mencapai 63 persen dari anggaran klub 1, 047 miliar euro. Sekarang, klub Katalan memperkirakan akan kehilangan sekitar 200 juta euro pendapatan karena krisis virus corona, yang berarti upah pemain sekarang mencapai 80 persen dari pendapatan klub, bukan 63 persen.

Karena angka-angka yang tidak berkelanjutan ini, para pemain tim pertama telah menerima 70 persen pemotongan gaji selama Keadaan Darurat Spanyol. Namun, langkah ini tidak akan cukup. Barcelona perlu memangkas biaya dalam skuat La Blaugrana dimulai dengan penjualan pemain.

Menyingkirkan pemain musim panas ini tidak akan mudah bagi Barcelona karena gaji tinggi para pemainnya. Sebagai contoh, Napoli tertarik untuk mengontrak Samuel Umtiti tetapi ditunda karena upah tahunannya empat juta euro. Hal yang sama berlaku untuk Philippe Coutinho (lebih dari 10 juta euro per tahun) dan Ivan Rakitic (delapan juta euro per tahun).

Upah tinggi ini tidak hanya mempersulit Barcelona memangkas biaya, tetapi juga membuat sulit kesepakatan untuk penandatanganan baru. Klub seperti Inter Milan atau Juventus akan enggan menerima pemain dengan uang besar, jika Barcelona menawarkan pemain sebagai bagian dari kesepakatan untuk Lautaro Martinez dan Miralem Pjanic.

Jika tidak dapat menurunkan harga pemain, maka Barcelona tidak dapat memberikan kontrak baru dan kenaikan gaji kepada pemain yang sudah dalam skuatnya saat ini. Contohnya, Marc Andre ter Stegen, yang menginginkan 18 juta euro per tahun untuk kontrak barunya.

Akibatnya, Barca harus duduk dengan pemain untuk meminta membuat lebih banyak pengorbanan finansial. Ini demi menjaga masa depan keuangan klub.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement