REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Khabib Nurmagomedov mengaku kesal dengan mereka yang meremehkan virus corona.
Apalagi, saat ini ayahnya sedang berada di rumah sakit di ibu kota Rusia, Moskow, karena didiagnosis positif corona. Menurut juara kelas ringan UFC itu, di desanya, lebih dari 500 orang jatuh sakit dalam waktu yang bersamaan dengan gejala pneumonia.
''11 meninggal dan ratusan orang berada di rumah sakit di desa saya. Desa tetangga, 14 orang meninggal dalam satu malam dan tak punya cukup waktu untuk mengubur mereka. Maaf, saya tidak sepintar Anda,'' ucap Khabib, dikutip dari Bloodyelbow, Kamis (21/5).
Khabib kehilangan kesabarannya untuk menahan komentar dari orang-orang yang menilai Covid-19 tak lebih dari sekadar hoax. Apalagi, ayahnya, Abdulmanap Nurmagomedov, saat ini dalam kondisi yang kritis, karena memiliki komplikasi penyakit jantung akibat virus tersebut.
Menurutnya, virus yang berasal dari Wuhan China itu membuat penyakit jantung ayahnya kian parah. ''Kami minta Allah mengembalikannya ke kami. Terima kasih banyak untuk semua orang yang mengirimkan dukungan mereka. Semoga Allah melindungi kita semua,'' ujar Khabib.
Abdulamanap dibawa dari tanah kelahirannya di Dagestan ke rumah sakit militer di Moskow beberapa pekan lalu, setelah mengalami pneumonia dan gejala seperti flu, yang kemudian dikonfirmasi Covid-19. Bahkan, Abdulamanap sempat koma yang kemudian baru sadar sepekan kemudian, namun masih belum bisa bicara dan dalam kondisi kritis.