REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Bernardo Silva salah satu gelandang serang terbaik di era sepak bola modern. Ia langganan starting XI Manchester City dan tim nasional Portugal. Silva mampu ditempatkan di area tengah.
Di beberapa kesempatan, yang bersangkutan juga bergerak dari sayap. Bersama Josep Guardiola, jagoan Selecao das Quinas itu kian matang. Tapi siapa sangka di awal karier profesionalnya, Silva gagal menembus posisi starter Benfica.
Silva jebolan akademi klub Raksasa Portugal tersebut. Pada 2013 ia lolos ke tim senior the Eagles. Rencananya ia dikontrak hingga 2015. Semusim di Benfica, ia hanya turun di tiga pertandingan.
Adalah Jorge Jesus, pelatih yang kurang jeli melihat bakat Silva. Dalam sebuah wawancara, sang gelandang mengaku tak menyimpan kekecewaan kepada sosok yang kini membesut Flamengo itu.
"Semua pelatih memiliki pilihan dan preferensi berbeda. Saat itu saya tidak masuk rencana pelatih Benfica, dan saya harus melanjutkan hidup saya," kata Silva, dikutip dari AS, Jumat (22/5).
Selanjutnya, ia menuju AS Monaco. Itulah awal kemunculan sang bintang. Tepatnya pada Agustus 2014. Awalnya berstatus pemain pinjaman. Ia mendapat kepercayaan dari pelatih Monaco, Leonardo Jardim.
Fakta demikian menambah kepercayaan diri Silva. Waktu itu, skuat Monaco berisi beberapa kompatriotnya. Fakta demikian mempercepat proses adaptasi pemuda kelahiran Lisbon itu.
"Saya beruntung memiliki Jardim di Monaco dan pemain Portugal lainnya seperti Ricardo Carvalho, Jose Moutinho, yang banyak membantu saya. Segalanya berjalan baik," ujar Silva.
Sang gelandang merapat ke City pada 2017 lalu. Hingga kini ia sudah membela wakil Inggris itu dalam 143 laga di berbagai ajang, dan mencetak 29 gol.
Silva merasa telah membuat keputusan tepat. Ia belajar banyak dari pelatih sekelas Guardiola. Ketika ditanya dimana ia akan pensiun, Silva ingin kembali ke Benfica. "Di sana saya tidak pernah bermain di tim utama. Suatu saat nanti saya ingin (pensiun di sana)," tutur pesepak bola 25 tahun ini.