REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menanggapi kritik dari Federasi Internasional Asosiasi Pesepak Bola Profesional (FIFPro) soal kebijakan pemotongan 75 persen gaji pemain kala pandemi Covid-19. Ia meminta semua pihak menghentikan perdebatan soal itu.
"Hentikan berdebat tentang untung, rugi dan bunyi kontrak. Tidak ada guna memperdebatkan situasi bencana yang justru malah terkesan tidak berempati dengan kesulitan yang sama-sama dihadapi oleh bangsa. Faktanya, saat ini kompetisi sedang mati suri. Jangan ada pihak yang malah mengompori," ujar Iriawan kepada Antara di Jakarta, Jumat (22/5).
Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu menegaskan, PSSI sudah berkoordinasi dengan FIFA terkait situasi darurat Covid-19 di Indonesia.
Kapolda Metro Jaya periode 2016-2017 tersebut berharap semua pihak untuk mempererat kerja sama agar dapat melewati situasi pandemi dan bangkit menjadi lebih baik setelah kondisi buruk berlalu.
"Saya berharap semua pihak bisa saling berangkulan erat untuk bersama-sama bangkit dan bertahan hidup melewati bencana ini, baik itu klub, pemain, pelatih dan semua insan bola yang saling mengikat kontrak," tutur Iwan.
Purnawirawan Polri berpangkat akhir Komisaris Jenderal itu juga ingin seluruh insan sepak bola nasional untuk berlapang dada menerima situasi pandemi Covid-19 yang disebutnya terjadi di luar kendali.