REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Nama penyerang Inter Milan Lautaro Martinez menjadi salah satu sorotan terbesar dalam rumor bursa transfer pemain musim panas ini. Penyerang asal Argentina itu disebut-sebut menjadi target utama salah satu klub raksasa asal Spanyol, Barcelona.
Keberhasilan Martinez mencetak 16 gol dari 32 penampilan di semua ajang pada musim ini menarik minat Barcelona untuk merekrutnya ke Stadion Camp Nou. Penyerang berusia 22 tahun itu dianggap sebagai sosok yang ideal untuk menjadi pengganti Luis Suarez, yang kini telah menginjak usia 33 tahun.
Bahkan, Barcelona dikabarkan siap menyertakan sejumlah pemain, termasuk Ivan Rakitic dan Arturo Vidal, dalam proses negosiasi dengan Inter demi bisa mendapatkan Martinez. Namun, hingga kini, belum ada kesepakatan apa pun yang tercapai, baik antara Martinez dengan Barcelona maupun Blaugrana dengan Inter.
Pelatih timnas Argentina Lionel Scaloni menyarankan, Martinez mesti bisa mempertimbangkan kepastian untuk tampil secara reguler sebelum memutuskan hijrah ke klub lain. Hal ini agar Martinez bisa tetap menjaga peluang untuk tetap memperkuat timnas Argentina.
Di timnas Argentina, Martinez melakoni debut pada 2018 silam. Hingga kini, Martinez telah mengemas 17 penampilan dan mencetak sembilan gol.
"Saya berharap, dia bisa terus bermain secara reguler. Namun, saya rasa, dia bisa bersaing untuk memperebutkan satu tempat di sebuah tim, karena dia pemain yang masih muda. Selain itu, di atas lapangan, dia pemain yang menjadi referensi rekan-rekan setimnya," kata Scaloni kepada Radio La Red, seperti dikutip Football Italia, Selasa (26/5).
Tidak hanya itu, Scaloni memperkirakan, apabila Martinez hijrah ke Barcelona, maka mantan penyerang Racing tersebut mesti bisa berjuang keras untuk menembus tim utama Blaugrana. Bahkan, Scaloni menilai, Martinez mesti bisa segera beradaptasi dengan gaya permainan Barcelona, termasuk dengan kemungkinan ditempatkan di posisi bermain yang berbeda.
''Dia harus bisa mengorbankan dirinya. Apabila dia memperkuat Barcelona, maka pelatih mungkin bisa mencari cara untuk memberikan kesempatan pada dirinya tampil sebagai starter,'' tutur mantan pemain Atalanta tersebut.
Scaloni pun mengakui, salah satu pertimbangannya dalam memanggil pemain ke timnas Argentina adalah kiprah pemain tersebut di level klub. Hal ini seperti yang terjadi saat dia tidak memanggil Mauro Icardi saat masih memperkuat Inter Milan pada musim lalu.
"Saat dia memiliki masalah dengan Inter, kami melakoni sejumlah laga persahabatan dan dia tidak bermain. Kami memanggil pemain berdasarkan kontribusi yang dia berikan di level klub. Jadi saya pikir, langkah kami pada saat itu adalah langkah yang tepat,'' ujar Scaloni.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
