REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur French Open (Roland Garros) Guy Forget mengatakan, saat ini ia sedang berkomunikasi dengan otoritas tenis untuk memastikan tanggal berlangsungnya turnamen Grand Slam tanah liat ini tidak berbenturan dengan US Open. French Open semula dijadwalkan dimulai pekan ini, namun krisis virus corona memaksa penyelenggara untuk menunda pelaksanaannya hingga 20 September atau satu pekan setelah kepastian jadwal US Open.
"Pengumuman resmi belum dibuat. French Open mungkin akan digelar antara akhir September dan awal Oktober. Kami telah bekerja bersama dengan ATP, WTA, dan ITF untuk membuat pengumuman global tentang jalannya turnamen di akhir tahun ini," kata Forget seperti dilaporkan Reuters, Selasa (26/5).
Awal bulan ini, federasi tenis Prancis mengatakan sedang dalam pembicaraan dengan ATP, WTA dan Federasi Tenis Internasional (ITF) mengenai kalender yang direvisi untuk musim ini.
"Ada banyak tanda tanya. Kota New York lebih terpengaruh oleh corona daripada Prancis. Mereka juga memiliki banyak masalah organisasi, mereka akan membuat pengumuman pertengahan Juni untuk memberikan kepastian US Open," pungkas Forget.
Sementara itu, Forget yakin Roland Garros akan dimainkan dalam kondisi lebih baik dibanding turnamen Grand Slam di Flushing Meadows.
"Kita akan melihat bagaimana situasinya dalam beberapa bulan. Kami akan beradaptasi dengan apa yang akan dikatakan pemerintah. Kami harus ambisius dan optimistis," katanya.
Akibat wabah Covid-19, Prancis mengeluarkan protokol keamanan dengan melarang acara yang melibatkan 5.000 orang atau lebih hingga akhir Agustus.