Senin 08 Jun 2020 21:45 WIB

Stadion Utama GBK Siap Digunakan untuk Lanjutan Liga

PPKGBK juga siap menyesuaikan protokol kesehatan yang diberikan oleh PSSI.

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di bangku pemain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada bulan lalu. Penyemprotan disinfektan itu untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19 di lingkungan Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Foto: Putra M. Akbar/Republika
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di bangku pemain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada bulan lalu. Penyemprotan disinfektan itu untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19 di lingkungan Stadion Utama Gelora Bung Karno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) Winarto mengatakan bahwa Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) siap digunakan untuk lanjutan liga sepak bola Indonesia musim 2020. PPKGBK juga siap menyesuaikan protokol kesehatan yang diberikan oleh PSSI.

"Secara fisik, SUGBK siap. Nanti kalau digunakan rumputnya dalam kondisi bagus karena selalu dirawat meski tidak ada pertandingan sejak Maret 2020," ujar Winarto, Senin (8/6).

Kawasan GBK, lanjut Winarto, juga memiliki protokol kesehatan yang sudah diterapkan saat dibuka pertama kalinya di tengah pandemi penyakit virus corona (Covid-19) pada Jumat (5/6), tepatnya pada masa pada masa penerapan PSBB transisi DKI Jakarta.

Seluruh pengunjung GBK wajib diperiksa dan memakai masker. Kemudian, harus mencuci tangan dan saling menjaga jarak. "Pengunjung tidak boleh bergerombol. Kami juga memiliki petugas yang melakukan patroli dan rutin memberikan pengumuman melalui pengeras suara," jelas Winarto.

Jika kompetisi sepak bola kembali bergulir, protokol kesehatan serupa akan diterapkan. "Teknis soal protokol kesehatan dapat didiskusikan nanti. Dan perlu dijabarkan pula apakah pertandingan akan berlangsung dengan atau tanpa penonton," kata Winarto.

Winarto mengakui bahwa situasi menjadi rumit jika penonton dapat memasuki stadion. Sebab, hal tersebut berarti harus memeriksa semua yang hadir satu persatu dengan protokol pencegahan Covid-19.

"Itu lumayan berat. Misalnya yang bertanding klub seperti Persija, Persib, atau Persebaya, jumlah suporter yang datang bisa 60 ribu orang. Itu kan rawan. Namun, ketentuan itu bergantung pada PSSI nantinya," ujar Winarto.

PSSI telah melontarkan rencana untuk melanjutkan Liga 1 dan 2 musim 2020, yang diliburkan sejak Maret 2020 karena pandemi penyakit virus corona, mulai September atau Oktober 2020.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement