REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tony Sucipto merupakan salah satu pesepak bola nasional yang sudah merintis bisnis di dunia kuliner. Saat ini, ia menghadapi tantangan pandemi Covid-19, di mana usahanya tetap berjalan meski terbatas.
“Tentunya semua sektor usaha pasti berdampak karena adanya pandemi ini. Tapi saya menyiasatinya dengan pemesanannya lewat online saja. Bisa melalui ojek online salah satunya,” kata Tony Sucipto seperti dilansir laman tim Persija yang dipantau di Jakarta, Selasa (9/6).
Bagi Tony Sucipto, berbisnis merupakan tabungan untuk masa depan. Apalagi dia menyadari jika karier bermain sepak bola ada batasnya. Usaha kuliner ini selain untuk menambah penghasilan juga untuk menyalurkan hobi.
Pemain sayap Persija Jakarta mengaku mengawali bisnis kuliner sejak 2015. Suka duka menjadi seorang pebisnis juga sudah dirasakan. Namun, dirinya tidak sendiri karena pernah bermitra usaha dengan rekannya yang juga seorang pesepak bola.
“Saya membuka bisnis dengan rekan saya. Waktu itu melihat prospek kuliner di Bandung bagus sekali. Apalagi di sana salah satu yang terkenal adalah makanan jadinya saya fokus ke sana,” kata Tony menambahkan.
Pria berusia 34 tahun itu menjelaskan saat bermitra dengan rekannya, jenis usaha yang dilakukan terbilang di luar kebiasaan yaitu restoran berjalan. Konsepnya yang ditawarkan juga sangat unik di mana sebuah bus disulap menjadi restoran berjalan.
Selain Tony Sucipto, pemain Barito Putera Rizky Pora juga membuka usaha saat Ramadhan lalu. Selain ini beberapa pemain PSIS Semarang membuka bisnis pakaian.
Saat ini atlet berbisnis memang lagi naik daun. Selain pemain sepak bola, sejumlah atlet yang masih aktif mulai membuka usaha. Pebulu tangkis Fajar Alfian dan Rian Ardianto misalnya berbisnis kopi. Bisnis juga dilakukan oleh pemain bulu tangkis senior Muhammad Ahsan yang membuka penyewaan villa di wilayah Bogor, Jawa Barat.